Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kecelakaan Lion Air

Pencarian Korban Diperpanjang Tiga Hari

Foto : ANTARA/Aprillio Akbar

TEMUKAN TURBIN PESAWAT - Petugas memindahkan turbin pesawat Lion Air PK-LQP dengan nomor penerbangan JT 610 untuk diserahkan ke KNKT, di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (7/11).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Operasi evakuasi pencarian korban dan puing pesawat Lion Air PKLQP dengan nomor penerbangan JT-610 di laut utara Karawang, Jawa Barat, akan diperpanjang kembali selama tiga hari. Hal ini dilakukan karena ada potensi korban yang mungkin masih bisa ditemukan.

Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas), Marsdya TNI Muhammad Syaugi, menyatakan keputusan perpanjangan ini diambil setelah tim gabungan melakukan koordinasi dan meninjau lokasi titik jatuhnya pesawat. Meski Basarnas akan tetap melanjutkan operasi, tim dari instansi lain seperti TNI, Bakamla, Polri, Pertamina, hingga Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai RI (KLKP) dipersilakan menyudahi operasi.

"Operasi kami perpanjang tiga hari khusus untuk tim Basarnas. Relawan lain kami ucapkan terima kasih, apresiasi sebesar-besarnya atas sinergitas dan dedikasi yang tinggi sehingga sampai hari ini kita berhasil menemukan 186 kantong jenazah yang sudah kita serahkan kepada tim DVI," kata Syaugi.

Syaugi menjelaskan pihaknya akan melanjutkan pencarian di titik lokasi di mana serpihan dan puing pesawat ditemukan, dekat Kapal Victory milik Pertamina, dengan radius 250 meter. Basarnas juga masih membuka posko di Tanjung Priok dan Tanjung Pakis, Karawang.

"Kami tetap akan membantu Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mencari cockpit voice recorder (CVR) pesawat Lion Air. Meski, pencarian black box sejatinya bukan tanggung jawab dan tugas Basarnas. Pencarian CVR merupakan kewenangan KNKT dan BPPT," katanya.

Sementara itu, memasuki hari kesepuluh, Rumah Sakit Bhayangkara Said Sukanto berhasil mengidentifikasi dua jenazah balita korban Pesawat Lion Air PK-LQP. Kedua jenazah balita tersebut hasil kerja ilmiah dengan mencocokan postmortem dan antemortem. "Kami sudah menjelaskan dua jenazah balita yang berhasil diidentifikasi kami tidak berpatok dari manifes.

Tapi kami bekerja profesional ilmiah yakni dengan mencocokan data antemortem dan postmortem," kata Kepala Bidang DVI RS Polri Komisaris Besar, Lisda Cancer, di Jakarta, Rabu (7/11). Lisda menambahkan, berdasarkan hasil sidang rekonsiliasi, tim berhasil mengidentifikasi tujuh jenazah korban Lion Air JT-610.

jon/mza/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : Yohanes Abimanyu, Mohammad Zaki Alatas

Komentar

Komentar
()

Top