Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pencari Suaka Kotori Wajah Jakarta

Foto : ANTARA/APRILLIO AKBAR

PENGUNGSI AFGHANISTAN I Zahra (kiri) pengungsi pencari suaka merawat anaknya Umit di atas trotoar jalanan Jakarta

A   A   A   Pengaturan Font

Umit, seorang bocah kecil yang masih berusia dua tahun, terpaksa merasakan panasnya matahari Jakarta secara langsung. Anak dari Zahra, 55 tahun ini, menjadi bagian dari rombongan pengungsi, pencari suaka, yang memilih menginap dan bertahan di Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Zahra sendiri merupakan warga Afghanistan yang memilih Indonesia sebagai negara tujuan untuk mengungsi.

"Sedikit-dikit, saya bisa bahasa Indonesia. Saya sudah tiga tahun di Indonesia untuk mencari kehidupan yang lebih baik," ujar Zahra pilu.

Diakuinya, Indonesia merupakan negara aman yang pantas ditinggali. Negaranya sudah lama berkonflik. Sehingga dia memutuskan pindah tempat tinggal. Menurutnya, ada 300 orang lebih yang menuntut suaka ke United Nation High Commision for Refugees (UNHCR) saat itu.

Sambil berbincang dengan Koran Jakarta,anaknya, Umit, disuapi makan, nasi putih saja tanpa lauk apa pun. Menurutnya, tiga tahun tinggal di Indonesia, dirinya hanya bermodalkan nekat. Dia menggantungkan hidupnya dari belas kasih orang-orang yang lewat di sekitar Jalan Kebon Sirih saja.

"Tidur pun di sini. Kami buat tenda kalau sudah malam. Tapi pagi-pagi tenda itu harus dilipat kembali karena pengelola kantor marah kalau tidak dibereskan," ucap Zahra memelas.

Dia berharap, UNHCR dan pemerintah Indonesia dapat segera menolong para pencari suaka ini. Bahkan, ungkapnya, beberapa pengungsi siap bekerja apa pun asalkan bisa menghidupi keluarga dan diperbolehkan tinggal di Indonesia.

Tak jauh dari silang Monas dan Kantor Gubernur DKI Jakarta, para pengungsi pencari suaka ini seolah mengotori wajah Ibu Kota. Ratusan pendatang asal Sudan, Somalia, dan Afghanistan ini menempati trotoar Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, sebagai tempat tinggalnya.

Tumpukan kardus berisi pakaian, alat mandi, ember, dan alat makan dibiarkan berserakan di beberapa pojok trotoar, tepatnya di depan Menara Ravindo di mana perwakilan Badan PBB untuk Pengungsi (UNHCR) berkantor.

Tak sedikit pakaian mereka pun dijemur di pagar-pagar pembatas taman atau kawat berduri yang dipasang di depan kantor itu.

Wakil Wali Kota Jakarta Pusat, Irwandi, menyatakan akan segera menertibkan para pengungsi itu agar tidak mengganggu ketertiban Jakarta. Bahkan menurutnya, beberapa petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta telah dikerahkan untuk berjaga-jaga di sana.

"Kita akan koordinasikan dengan UNHCR, ke mana mereka diungsikan. Kita akan segera tertibkan," tegas Irwandi. pin/P-6

Penulis : Peri Irawan

Komentar

Komentar
()

Top