Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Utilitas Terpadu I Semua demi Estetika Kota

Penataan Prasarana Selesai Maret

Foto : ANTARA/Aditya Pradana Putra

Instalasi jaringan kabel utilitas tampak semrawut di tepi Jalan Ciledug Raya, Selasa (1/8/2023).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Penataan prasarana jalan sepanjang 25 kilometer di Jakarta Selatan diharapkan selesai Maret 2024. Saat ini, Jakarta Infrastruktur Propertindo (JIP) menjamin target tersebut. Pelaksana yakin bahwa penataan sarana jaringan utilitas terpadu (SJUT) sepanjang 25 kilometer jalan-jalan di Jakarta Selatan rampung Maret tahun depan.

"Diperkirakan selesai pemindahannya Maret 2024," kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PT JIP Ivan Cahya Permana saat dihubungi di Jakarta, Jumat. Ivan berharap selaku anak usaha PT Jakarta Propertindo (Jakpro) mampu memindahkan kabel semrawut di 10 ruas jalan Jakarta Selatan tahun 2024.

Sebanyak 10 ruas jalan tersebut adalah Jalan Mampang, Jalam Kapten Tendean, Jalan Wolter Monginsidi, Jalan Senopati, Jalan Suryo, Jalan Cikajang, Jalan Gunawarman, Jalan Pattimura, Jalan Trunojoyo, dan Jalan Hasanuddin.

Adapun 25 kilometer itu merupakan fase pertama, yang nantinya akan dibangun 54 kilometer lainnya di Jakarta Selatan juga. Dia menyatakan bersama Dinas Bina Marga DKI secara bertahap memindahkan kabel ke bawah tanah untuk memastikan keamanan pengguna jalan maupun estetika kota.

"Pemindahan kabel dari udara ke dalam atau SJUT sudah berjalan sekitar 40 persen," tambahnya seperti dikutip Antara. SJUT adalah program menempatkan jaringan utilitas seperti kabel fiber optik, PLN dan sejenisnya secara terpadu. Semua diletakkan di bawah permukaan tanah sesuai dengan Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 69 Tahun 2020.

Selama ini pengerjaan SJUT dilakukan dua BUMD DKI yakni Jakarta Propertindo (Jakpro) melaksanakan SJUT sekitar 115 kilometer di 32 ruas jalan dan Sarana Jaya di 36 ruas jalan. Sebelumnya, Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan (Pemkot Jaksel) memotong kabel udara di Jalan Wijaya I, Kelurahan Petogogan, Kecamatan Kebayoran Baru untuk keamanan pejalan kaki.

"Kegiatan ini merupakan langkah untuk menambah estetika dan membuat Jakarta Selatan lebih tertata, aman dan nyaman," kata Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan Munjirin.

Logistik Pemilu

Sementara itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI mengusulkan untuk memakai gedung Vokasi Kementerian Ketenagakerjaan diMampang, Jakarta Selatan sebagai gudang penyimpanan logistik Pemilu 2024."Gedung Vokasi Kemenaker Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi Dan Produktivitas ini menjadi alternatif untuk logistik di Mampang," kata anggota KPU DKI Jakarta Bidang Divisi Perencanaan dan Logistik Jakarta Nelvia Gustina.

Nelvia menuturkan usulan ini berangkat dari kondisi gudang logistik pemilu yang tak sesuai dengan standar di aula Kecamatan Mampang, Jakarta Selatan yang memiliki gedung empat lantai.Dia mengatakan aula kecamatan itu tidak sesuai dengan standar lantaran sering terjadi banjir.

"Gesung di Mampang masih kurang dan tempatnya itu juga masih berisiko banjir. Kalau tidak ada tempatnya milik pemerintah bisa disediakan tempat yang lain," jelasnya.

Sedangkan, untuk satu wilayah Jakarta Selatan lainnya yakni Kebayoran Lama kini sudah mendapat logistik yang sesuai dengan standar."Untuk Kebayoran Lama sudah oke menggunakan lantai tiga dan empat Kantor Kecamatan ditambah rumah Dinas Camat," tambahnya.

Nelvia menuturkan, sebelumnya di Kebayoran Lama hanya bisa menggunakan lantai empat gedung kecamatan sebagai lokasi logistik Pemilu 2024 sehingga tempat sekarang sudah standar.

Dia telah berkoordinasi dengan Badan Pendapatan Anggaran Daerah (BPAD) terkait fasilitas alternatif lain milik Pemprov DKI Jakarta yang tidak ditempati.Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memastikan tempat logistik dan rekapitulasi suara hasil Pemilu 2024.

"Karena kotak bilik kami sudah siap, itu harus didorong ke kecamatan untuk dirakit, baru di kelurahan yang nantinya di isi dengan alat kelengkapan Tempat Pemungutan Suara (TPS)," kata Ketua KPU Provinsi DKI Jakarta Wahyu Dinata.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Aloysius Widiyatmaka

Komentar

Komentar
()

Top