Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pemulihan Ekonomi Nasional I Anggaran Kesehatan Adalah Prioritas Tertinggi Dalam PEN

Penanganan Kesehatan Kunci Pertumbuhan Ekonomi Q3

Foto : ISTIMEWA

M RIZAL TAUFIKURAHMAN Kepala Center of Macroeconomics and Finance Indef - Realisasi anggaran PEN yang belum mencapai 50 persen itu menandakan bahwa hal itu masih dilakukan secara business as usual.

A   A   A   Pengaturan Font

» Realisasi anggaran PEN per 25 Juni baru sebesar 34 persen dari total anggaran 699,43 triliun rupiah.

JAKARTA - Penanganan kesehatan yang serius diyakini sebagai salah satu kunci utama pertumbuhan ekonomi kuartal III (Q3) yang lebih baik. Dan keputusan pemerintah untuk menambah anggaran di bidang kesehatan dalam Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) merupakan langkah tepat jika ingin ekonomi pulih lebih cepat.

"Kalau penanganan kesehatan seperti PPKM Darurat sekarang ini berjalan dengan baik, kuartal III mungkin akan membaik," kata Kepala Center of Macroeconomics and Finance, Institute for Development of Economics and Finance (Indef), M. Rizal Taufikurahman, di Jakarta, Minggu (4/7).

Namun sayangnya, program PEN yang di dalamnya termasuk penanganan kesehatan, hingga berakhirnya kuartal II-2021, tepatnya per 25 Juni 2021 baru terealisasi sebesar 237,54 triliun rupiah atau 34 persen dari total anggaran sebesar 699,43 triliun rupiah.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani, akhir pekan lalu, mengatakan anggaran kesehatan adalah prioritas tertinggi dalam PEN. Dengan perkembangan yang terjadi, kebutuhan penanganan kesehatan naik lagi menjadi 185,98 triliun rupiah dari 172,84 triliun rupiah.

Menurut Rizal, realisasi yang belum mencapai 50 persen itu menandakan bahwa hal itu masih dilakukan secara business as usual. Realisasi itu juga menunjukkan kinerja program PEN tahun ini belum ada percepatan dalam mengakselerasi insentif maupun berbagai kemudahan dalam mendorong supply and demand.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Selocahyo Basoeki Utomo S
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top