Penanganan K3 Harus Lebih Preventif, bukan Reaktif
Seminar Budaya K3, Sehat dan Selamat dalam Bekerja, Terjaga Kelangsungan Usaha di Tempat Kerja, Bergerak Bersama Komunitas Industri Jababeka, Cikarang, Jawa Barat, akhir pekan lalu.
JAKARTA - Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) harusnya lebih mengutamakan upaya-upaya yang bersifat promotif dan preventif. Kenyataannya penerapan K3 di Indonesia lebih bersifat reaktif dan kuratif. Ini mengindikasikan bahwa penerapan K3 lebih untuk memenuhi kewajiban, dan belum menjadi kebutuhan atau budaya.
Demikian disampaikan Dekan Fakultas Kedokteran, President University (Presuniv), Prof. Dr. dr. Budi Setiabudiawan dalam seminar Budaya K3, Sehat dan Selamat dalam Bekerja, Terjaga Kelangsungan Usaha di Tempat Kerja, Bergerak Bersama Komunitas Industri Jababeka. Seminar diselenggarakan akhir pekan lalu di Presuniv Convention Center, kawasan industri Jababeka, Cikarang, Jawa Barat.
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya