Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kekayaan Kultural

Penanganan Covid-19 Perlu Manfaatkan Kearifan Lokal

Foto : Istimewa

Direktur Pembinaan Kepercayaan Kepada Tuhan yang Maha Esa dan Masyarakat Adat, Kemendikbudristek, Sjamsul Hadi

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Penanganan pandemi Covid-19 saat ini perlu dievaluasi atau koreksi baik dari pemerintah maupun masyarakat. Sebab kasus Covid-19 terus.melinjak di mana-mana.

Demikian disampaikan Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Hilmar Farid, dalam sesi webinar, pekan kemarin.

"Covid-19 ini adalah reminder bagi kita semua bahwa ada banyak kekeliruan cara kita mengelola kehidupan ini yang harus segera dikoreksi," ujar Hilmar.

Dia mengatakan, masyarakat harus mulai kembali disiplin menerapkan protokol kesehatan. Aktivitas mencuci tangan, menjaga jarak, dan memakai masker jangan sampai dilanggar.

"Semakin sering masyarakat melakukan pelanggaran, semakin lama Covid-19 akan bertahan dan meluas," jelasnya.

Belum Terangkat

Sementara itu, Direktur Pembinaan Kepercayaan Kepada Tuhan yang Maha Esa dan Masyarakat Adat, Kemendikbudristek, Sjamsul Hadi, menyebut, adahal-hal yang belum terangkat ke permukaan dalam penanganan pandemi Covid-19. Padahal, hal-hal tersebut merupakan kekuatan-kekuatan yang berasal dari kekayaan alam di Indonesia.

Dia menyebut di beberapa masyarakat seperti Baduy, Bayan, Dayak, dan lain sebagainya jarang ditemukan kasus Covid-19. Menurutnya, hal tersebut terjadi sebab masyarakat-masyarakat adat di Indonesia menjunjung tinggi kearifan-kearifan lokal.

"Pandemi Covid-19 ini banyak terjadi di perkotaan. Justru di daerah pinggiran, khususnya di masyarakat adat tidak tersentuh virus korona," ucapnya.

Hadi mengatakan masyarakat adat mampu mengisolasi diri dengan baik tanpa terganggu dengan krisis. Bahkan, masyarakat adat memaksimalkan kearifan lokal untuk memenuhi kebutuhan sandang, papan, dan pangan mereka.

"Masyarakat adat melalui kearifan-kearifan lokal yang mereka miliki, mereka bisa menguatkan daya tahan tubuhnya melalui jejamuan, rempah, dan kebutuhan nutrisi mereka. Sehingga kebutuhan sandang, pangan, papan, tidak terlalu terguncang pada kondisi pandemi saat ini," katanya.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top