Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Dampak Pandemi

Pemulihan Ekonomi Belum Sesuai Ekspektasi

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Direktur Celios, Bhima Yudisthira, mengatakan pemulihan ekonomi belum bisa dikatakan solid karena beberapa indikator masih menunjukkan ancaman nyata. Dirinya merespons pernyataan Menteri Keuangan yang mengatakan bahwa pemulihan pada krisis kali ini lebih baik dari krisis 1998.

Bhima mengatakan inflasi yang merangkak naik lebih disebabkan gangguan rantai pasok logistik dan naiknya harga bahan baku. Sisi permintaan belum merespons secara serentak sehingga pembentukan harga barang dominan sisi penawaran.

"Kemudian, ada ancaman naiknya suku bunga dalam waktu dekat. Ini buat beban pinjaman kredit masyarakat makin berat. Padahal tidak semua debitur menerima restrukturisasi pinjaman," tegasnya pada Koran Jakarta, Kamis (16/12).

Ia meminta agar pemerintah jangan hanya beri angin surga bahwa pemulihan sudah berjalan di rel yang tepat. Harus disiapkan antisipasi guncangan ekonomi di 2022 ke depan.

Sebelumnya, ia mengatakan dari adanya varian Omicron ini memang bisa menurunkan proyeksi, bahkan bukan hanya secara globa,l tetapi juga Indonesia secara nasional.

"Salah satunya yang berisiko turun adalah pada kuartal pertama di 2022 karena Omicron ini masih terus berlangsung karena kuartal IV mungkin masih sisa satu bulan efektif, Desember belum terlalu signifikan," ucapnya.

Namun kuartal pertama tahun depan, lanjut dia, sudah mulai banyak pengetatan, pembatasan sosial, konsumsi rumah tangga akan melemah, belanja ritel juga tertekan.

Sementara masyarakat dihadapkan pada kebijakan yang menaikkan biaya hidup, seperti rencana kenaikan PPN, pencabutan subsidi listrik, dan kenaikan harga pangan saat ini, misalnya minyak goreng.

"Jadi, proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun depan tumbuh 3-4 persen secara tahunan akibat risiko adanya varian baru," ungkap Bhima.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top