Pemulihan Bisnis Maskapai Butuh Dukungan Banyak Pihak
JAKARTA - Bisnis maskapai menjadi salah satu sektor yang terpukul akibat pembatasan mobilitas masyarakat untuk menekan pandemi Covid-19. Karenanya, diperlukan dukungan dari semua pihak agar bisnis maskapai dapat bertahan atau bahkan keluar dari krisis saat ini.
Ketua Umum Indonesia National Air Carrier Association (INACA), Denon Prawiratmadja mengungkapkan pandemi Covid-19 ini menyebabkan penurunan jumlah penerbangan dan penumpang. Kondisi tersebut membuat maskapai memarkirkan banyak armada mereka sehingga berdampak pada arus kas (cash flow).
Berbagai upaya dilakukan internal maskapai, lanjutnya, agar kondisi keuangan mereka bisa tertangani dengan baik sehingga operasional perusahaan mereka tetap berjalan. Salah satunya adalah mengurangi armada pesawat yang selama ini tidak terpakai dan dikembalikan ke lessor.
"Tentu saja pengembalian pesawat ke lessor sebelum jatuh tempo ini juga mempunyai konsekuensi tertentu, sesuai dengan perjanjian antara maskapai dan lessor. Selain itu, dengan memilih opsi pengurangan armada berarti akan berkurang pula kapasitas bisnis maskapai tersebut. Berkurangnya kapasitas bisnis maskapai nasional ini dapat berdampak pada pertumbuhan perekonomian nasional," kata Denon saat sambutan dalam diskusi virtual bersama Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasid bertema Menangkal Ancaman Masa Depan Bisnis Penerbangan Indonesia, Kamis (21/7).
Dijelaskan Denon, maskapai tentu akan mendapat tekanan berat dari lessor, mengingat pengembalian pesawat ini dilakukan sebelum jatuh tempo. Lessor tentu juga tidak mau menanggung biaya perawatan pesawat yang dikembalikan.
Untuk itu, INACA berharap Kamar Dagang dan Industri atau Kadin Indonesia dapat mengusulkan lembaga pembiayaan non bank dalam membantu pemulihan industri penerbangan nasional jangka menengah dan jangka panjang.
Berfungsi Optimal
Pada kesempatan sama Arsjad Rasjid berharap, dengan kerja sama dan bantuan berbagai pihak, termasuk Kadin, sektor penerbangan dapat bertahan dan segera pulih kembali. Dengan demikian, fungsi penerbangan sebagai penyokong industri lain dalam menggerakkan perekonomian nasional dapat berfungsi secara optimal.
"Untuk proses recovery bisnis maskapai di Tanah Air, Kadin Indonesia mengharapkan ada lembaga nonbank bisa membantu memberikan pinjaman lunak (soft loan). Hal ini diharapkan dapat terealisasikan dalam waktu dekat ini," katanya.
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya