Selasa, 07 Jan 2025, 01:05 WIB

Pemprov Mulai Jalankan Program Makan Gratis

Penjabat Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi berbincang dengan salah satu siswa saat meninjau pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMPN 61 Jakarta, Senin.

Foto: ANTARA/Lia Wanadriani Santosa

JAKARTA - Menu susu dalam Program Makan Gratis (PMG) akan diberikan kepada peserta didik sebanyak dua kali dalam sepekan. “Pemprov akan memberi susu dua kali dalam sepekan,” tutur Penjabat Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi di Jakarta, Senin (6/1).

Namun dia tak merinci waktu pemberian susu dan alasan tak memasukkan susu ke dalam menu harian PMG. Adapun terkait menu makanan yang disajikan kepada siswa, Teguh mengatakan akan bervariasi. Pada hari Senin kemarin, misalnya, siswa SMPN 61 Jakarta mendapat paket makan siang. Menunya: nasi putih, ayam, tahu goreng, tumis kacang, dan buah jeruk.

“Variasi menu akan selalu berganti. Nanti diharapkan juga dari sisi pengawasan, kualitasnya juga akan terus dijaga,” ujar Teguh. Makanan yang disajikan berasal dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau Dapur PMG yang berjarak tidak lebih dari lima kilometer dari sekolah.

“Lokasi SPPG, tidak jauh dari posisi-posisi sekolah. Jaraknya tidak lebih dari 5 km sehingga pendistribusinya diharapkan lancar. Ini juga menjaga kualitas makanan,” ujar Teguh. Kepala SPPG Palmerah, Yudha Permana, menuturkan, dengan dana di bawah 10.000 per porsi makanan sudah mencukupi kebutuhan gizi.

“Jadi dengan budget 10.000 sudah memenuhi gizi. Ini telah diuji coba kurang lebih 2 bulan,” jelas Yudha. Angka kebutuhan gizi dari tiap-tiap kategori umur sudah disesuaikan. Yudha memastikan bahwa dana untuk memenuhinya, tidak sampai 10.000 rupiah.

Lalu terkait potensi alergi pelajar, Yudha menuturkan sudah minta data kepada sekolah untuk anak-anak yang sering alergi.PMG menargetkan pemberian makanan bergizi kepada pelajar, ibu hamil, dan balita. Program ini dilakukan secara bertahap. PMG diharap dapat menekan anak stunting.

12.000 Porsi

Sementara itu, untuk hari pertama PMG Jakarta baru 12.000 siswa dari 41 sekolah. Ini dipenuhi oleh empat SPPG. Keempatnya berada di Halim, Ciracas, Palmerah, dan Pulogebang Cakung. SPPG Halim menyediakan makanan untuk delapan sekolah (dengan total penerima manfaat hampir 3.000 siswa).

Selanjutnya, SPPG Ciracas menyiapkan makanan untuk sembilan sekolah (3.000 siswa). Sedangkan, SPPG Palmerah menyiapkan MBG untuk 11 sekolah (juga hampir 3.000 siswa). Adapun SPPG Pulogebang sebanyak 13 sekolah (3.000 siswa).

Pj Gubernur Teguh mengungkapkan, bulan Januari ini akan ada penambahan 13 SPPG sehingga menjadi 17. Sedangkan tahun ini jumlahnya mencapai 153 SPPG. Pemprov Jakarta mendukung PMG dari aspek sosialisasi, edukasi, penunjukan sekolah dan keamanan makanan yang disajikan.

“Pemprov Jakarta sangat bersyukur dan mendukung PMG yang mulai dilaksanakan secara serentak seluruh Indonesia, termasuk Jakarta,” jelas Teguh.

Kerja SPPG

Sedangkan Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Palmerah, Jakarta Barat, Yudha Permana, membeberkan proses lengkap penyediaan PMG bagi hampir 3.000 pelajar. Dia pertama-tama menyusun 40 menu dari 300 alternatif makanan bergizi versi Badan Gizi Nasional (BGN).

Dia lalu berkolaborasi dengan ahli gizi untuk mencari kesesuaian dengan Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang diperlukan untuk tiap-tiap jenjang umur. “Setelah menentukan AKG, kami lalu memilih bahan baku terbaik dari UMKM lokal,” tandasnya.

Yudha kemudian mengecek jumlah kilogramnya dan spesifikasinya. Dia memproses untuk memastikan bahan baku yang diterima berkualitas terbaik. “Kita punya ruang inspeksi untuk memastikan bahan baku yang masuk berkualitas terbaik,” ujar Yudha.

Selanjutnya, bahan baku yang sudah dipastikan kualitasnya dicuci bersih dan dipotong-potong, lalu disimpan dalam lemari pendingin. Ini demi menjaga kualitas bahan baku dan menjaga higiene.

Yudha juga menjamin 40 karyawan yang bekerja menyediakan PMG menggunakan alat pelindung diri (APD).

Redaktur: Aloysius Widiyatmaka

Penulis: Aloysius Widiyatmaka, Antara

Tag Terkait:

Bagikan: