Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Sabtu, 01 Mar 2025, 03:09 WIB

Pemprov Kaltim Targetkan 66 Ribu Rumah di 109 Desa Teraliri Listrik PLN

Foto: Antara

SAMARINDA – Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) terus berbenah. Sebagai etalase negara seiring adanya Ibu Kota Nusantara (IKN) Pemprov Kaltim akan mempercepat elektrifikasi untuk 66 ribu rumah yang belum teraliri listrik.

1740756832_5ef607b54f7e77d616c2.jpg

“Langkah ini diambil untuk mengatasi tantangan elektrifikasi yang masih dihadapi di wilayah pedalaman dan perbatasan Kaltim,” ujar Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kaltim Bambang Arwanto di Samarinda, Jumat (28/2).

Ia mengungkapkan bahwa masih terdapat 109 desa yang belum berlistrik di Kaltim. Desa-desa tersebut tersebar di wilayah pedalaman Kabupaten Berau, Kutai Timur, Mahakam Ulu (Mahulu), Kutai Kartanegara, Paser, dan Kutai Barat, serta sebagian wilayah perbatasan.

“Kami menyadari masih banyak masyarakat di wilayah pedalaman dan perbatasan Kaltim yang belum menikmati listrik. Oleh karena itu, kami akan terus berupaya untuk mempercepat elektrifikasi di wilayah-wilayah tersebut,” ujarnya.

Bambang menjelaskan, salah satu tantangan utama dalam elektrifikasi di wilayah pedalaman adalah kondisi infrastruktur yang belum memadai. Banyak desa yang belum memiliki akses jalan dan jembatan yang layak, sehingga sulit untuk membangun jaringan listrik.

“Jaringan listrik biasanya mengikuti pembangunan jalan dan jembatan. Oleh karena itu, kami akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk memastikan bahwa infrastruktur di wilayah pedalaman terus ditingkatkan,” jelas Bambang.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, Dinas ESDM Kaltim akan menyusun peta jalan ketenagalistrikan yang komprehensif. Peta jalan ini memetakan potensi dan tantangan elektrifikasi di Kaltim, serta merumuskan strategi untuk mencapai target elektrifikasi.

Selain itu, Dinas ESDM Kaltim juga akan menjalin kerja sama dengan pihak swasta untuk membangun pembangkit listrik, terutama pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT).

Kerja sama itu diharapkan dapat mempercepat penyediaan listrik di wilayah-wilayah yang sulit dijangkau jaringan PLN.

“Pembangkit listrik EBT sangat cocok untuk wilayah pedalaman karena dapat dibangun secara terdesentralisasi,” kata Bambang.

Dinas ESDM Kaltim juga terus berkoordinasi dengan PLN untuk memastikan bahwa program elektrifikasi berjalan lancar. Koordinasi ini meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program elektrifikasi.

“Koordinasi dengan PLN untuk memastikan bahwa program elektrifikasi tepat sasaran dan memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat,” tegas Bambang.

Sementara itu, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Pemprov Kaltim juga menargetkan tahun ini menaikkan status lima desa dari tertinggal menjadi berkembang, dengan cara melakukan intervensi tiga indeks pembentuk Indeks Desa Membangun (IDM).

“Sebanyak empat desa yang masih berstatus tertinggal tersebut semuanya berada di Kecamatan Bongan, Kabupaten Kutai Barat, yakni Desa Derayu, Tanjung Soke, Lemper, dan Desa Galunggung,” ujar Penggerak Swadaya Masyarakat Ahli Muda DPMPD Kaltim Helvin Syahruddin di Samarinda, beberapa hari lalu.

Sedangkan tiga indeks yang dilakukan intervensi itu adalah Indeks Ketahanan Sosial (IKS), Indeks Ketahanan Ekonomi (IKE), dan Indeks Ketahanan Lingkungan/Ekologi (IKL), karena ketiganya merupakan komponen pembentuk status desa dalam IDM.  Ant/S-2

Redaktur: Sriyono

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.