Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pemprov DKI Diminta Evaluasi Proyek 942 Pengendalian Banjir

Foto : ANTARA/Rifqi Raihan Firdaus

Seorang warga menggendong anak saat banjir yang merendam rumah di kawasan Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta, Kamis (30/11/2023).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta diminta untuk mengevaluasi proyek 942 pengendalian banjir selama musim hujan.

"Kalau misalnya 942, titik banjir masih sama atau bertambah, nah ini harus dikoreksi," kata Anggota DPRD DKI Jakarta Nova Harivan Paloh di Jakarta, Jumat (2/12).

Nova menyebutkan proyek 942 penanganan banjir meliputi pembangunan sembilan polder, empat waduk, dan peningkatan kapasitas dua sungai.

Hingga kini, kata dia, program ini sempat terhambat karena ada beberapa kendala seperti normalisasi yang belum selesai.

Sementara itu, Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI sudah meletakkan pompa-pompa keliling (mobile) di sejumlah wilayah namun belum maksimal mengurangi banjir.

"Sejauh ini banjir beberapa wilayah itu memang kiriman dari Ciliwung. Saat ini hanya berpatokan Waduk Bridgif yang sudah selesai, ini 'kan pekerjaan rumah (PR)," tuturnya.

Maka dari itu, dia mendesak agar Pemerintah Provinsi DKI untuk mengevaluasi program 942 lantaran berhubungan dengan adanya pengeluaran anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).

"'Kan ini ada pengeluaran anggaran juga karena program pengendalian banjir paling besar di sini," katanya.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat 24 RT di Jakarta masih terendam akibat curah hujan tinggi dan luapan air Kali Ciliwung.

"Updateterkini hingga Jumat pukul 08.00 WIB, sebanyak 24 RT atau 0,078 persen dari 30.772 RT di DKI Jakarta tergenang," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji melalui keterangannya, Jumat.

Sebanyak 24 RT itu berada di empat kelurahan di Jakarta Timur, yakni Bidara Cina, Kampung Melayu, Cawang, dan Cililitan.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top