Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pemkot Yogyakarta minta orang tua ikutsertakan anak imunisasi JE

Foto : ANTARA FOTO/Fauzan

Ilustrasi: Petugas menyuntikkan vaksin campak kepada seorang anak saat imunisasi "door to door" di Sukasari, Kota Tangerang, Banten.

A   A   A   Pengaturan Font

Yogyakarta - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta meminta para orang tua mengikutsertakan anaknya dalam program imunisasi Japanese Encephalitis (JE) yang bakal dilaksanakan di wilayah ini mulai September 2024.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Emma Rahmi Aryani dalam keterangannya di Yogyakarta, Senin, mengatakan imunisasi itu untuk mencegah penyakit radang otak yang disebabkan oleh virus JE dan ditularkan oleh nyamuk Culex.

"Sampai saat ini JE belum ada obatnya. Tetapi bisa dicegah dengan imunisasi JE," ujar dia.

Menurut Emma, Kota Yogyakarta menjadi salah satu sasaran pelaksanaan imunisasi JE karena dianggap sebagai wilayah endemi.

Hal itu mengingat sebelumnya ada temuan 13 kasus infeksi JE di DIY sehingga perlu imunisasi untuk pencegahan.

Dia menjelaskan infeksi JE pada manusia ditandai dengan gejala ringan, sedang atau bahkan tidak bergejala.



Gejala infeksi JE, lanjut Emma, awalnya ditandai dengan demam tinggi, muntah, diare, dan kejang yang biasanya muncul empat sampai 14 hari setelah gigitan nyamuk.

Menurut dia, anak-anak menjadi sasaran imunisasi JE karena dianggap rentan terkena infeksi virus itu.

Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi Dinkes Kota Yogyakarta Endang Sri Rahayu mengatakan imunisasi JE bakal diberikan secara gratis bagi anak 9 bulan sampai 15 tahun mulai 3 September 2024 di Grha Pandawa Balai Kota Yogyakarta.

Setelah imunisasi JE resmi dimulai pada 3 September 2024, menurut Endang, Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta akan mengagendakan imunisasi serupa di sekolah.

Berdasarkan pendataan awal, ia menyebut total sebanyak 72.322 anak berusia 9 bulan sampai 15 tahun di Kota Yogyakarta akan mendapat imunisasi JE.

Namun, mengingat mobilitas penduduk di Kota Yogyakarta tinggi sehingga dilakukan pembaruan pendataan untuk memastikan jumlah sasaran imunisasi JE.

Endang memastikan hingga saat ini tidak ada temuan kasus infeksi JE di Kota Yogyakarta.

"Data terakhir ada temuan 13 kasus infeksi JE di wilayah DIY, tapi semua kasus itu bukan berasal dari Kota Yogyakarta," kata dia.


Redaktur : -
Penulis : Antara, Arif

Komentar

Komentar
()

Top