Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Program Pemkot

Pemkot Tangerang Kenalkan Gerakan "Sate Sami"

Foto : ANTARA/HO-Pemkot Tangerang

Pegawai Pemkot Tangerang mengumpulkan telur untuk program satu telur satu minggu yang nantinya diberikan kepada balita terindikasi stunting.

A   A   A   Pengaturan Font

TANGERANG - Untuk mendukung peningkatan makanan bergizi, Pemerintah Kota Tangerang mengenalkan gerakan sedekah "Satu Telur Satu Minggu (Sate Sami)." Gerakan ini untuk mengajak pegawai dan masyarakat bersedekah dengan memberikan satu telur setiap pekan.

"Telur-telur ini akan digunakan untuk mendukung program pemberian makanan tambahan kepada anak balita, terutama kepada keluarga yang masuk ke dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial atau DTKS," kata Penjabat Wali Kota Tangerang Nurdin, Senin.

Dia menyampaikan, pendistribusian telur akan dilakukan di 13 kecamatan dan melibatkan 10.000 pegawai. Mereka akan berpartisipasi dalam kegiatan tersebut yang berlangsung secara rutin. "Targetnya 10.000 telur setiap pekan. Kegiatan ini akan terus berlanjut untuk mencegah gizi buruk atau stunting, meningkatkan gizi, dan pertumbuhan anak-anak, khususnya bayi Kota Tangerang," ujarnya.

Nurdin menjelaskan, proses pendistribusian telur akan dilakukan melalui Dapur Sehat PKK dan Posyandu setiap RW yang tersebar di 13 kecamatan. "Dari situ, telur-telur akan didistribusikan kepada keluarga tidak mampu," jelasnya.

Lebih jauh Nurdin mengungkapkan, Gerakan Sate Sami merupakan wujud nyata kepedulian Pemkot Tangerang terhadap masa depan anak-anak. Dengan memberikan tambahan asupan gizi, Pemkot berharap dapat membantu mengurangi angka gizi buruk dan stunting Kota Tangerang.

"Saya mengajak seluruh ASN dan masyarakat mendukung program ini demi mewujudkan generasi sehat dan kuat di masa depan," tandasnya.

Dana BOS

Sebelumnya, Wali Kota Tangerang Nurdin menuturkan, uji coba Makan Bergizi Gratis (MBG) menggunakan dana bantuan operasional sekolah (BOS). "Untuk biaya uji coba MBG masih menggunakan BOS seperti simulasi tanggal 1 Agustus," tutur Nurdin. Pemerintah Kota Tangerang melaksanakan uji coba program MBG dari tanggal 5 sampai 9 Agustus di 36 sekolah dengan sasaran 33.000 lebih siswa.

Dalam pelaksanaannya, Pemkot Tangerang membagi secara bergantian setiap harinya untuk sekolah yang melaksanakan uji coba makan gratis.
Kemarin ada enam sekolah yang melaksanakan uji coba MBG. Hari ini ada lima sekolah. "Nanti, total akhirnya 36 sekolah," ujarnya.

Nurdin menegaskan, penggunaan dana BOS untuk program uji coba MBG tidak mengganggu komponen lainnya sebab yang diambil berasal dari urusan makan dan minum. "BOS dari APBD yang dikirim ke sekolah digunakan untuk uji coba MBG," ujarnya.

Perlu diketahui, Kota Tangerang bersama Kota Cilegon dipilih sebagai lokus untuk proyek percontohan uji coba program MBG. Sebelumnya, tanggal 1 Agustus, Pemkot Tangerang bersama JW Movement menggelar simulasi uji coba kegiatan strategi dan mitigasi operasional MBG di lima sekolah dengan sasaran 3.000 lebih siswa.

Di tempat lain, Wapres terpilih GibranRR menuturkan, menu makan bergizi gratis siswa bisa diganti dari nasi beras dengan lainnya seperti nasi jagung, asalkan terpenuhi nutrisi gizinya. "Tidak harus nasi setiap hari, bisa diganti mie dan dari jagung. Intinya harus terpenuhi nutrisi gizinya," tutur Gibran, di SDN 4 Tangerang, Senin.

Gibran menekankan agar setiap menu yang disajikan sesuai dengan ketetapan: terpenuhinya gizi. Misalnya, di Kota Tangerang setiap jenis menu makanan sudah tertera hitungan, sehingga bisa menjadi acuan juga bagi lainnya. Kemudian susu yang diberikan juga telah sesuai dengan program menekan diabetes anak.

"Semua berkat aspirasi para ahli, orang tua, serta evaluasi simulasi uji coba sebelumnya," jelas Gibran. Dia menegaskan telah berkoordinasi dengan Menteri Keuangan terkait pelaksanaan program dan siap dilaksanakan. "Untuk keuangan sudah aman. Sekarang fokus eksekusi di lapangan," ujarnya. wid/Ant/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Aloysius Widiyatmaka

Komentar

Komentar
()

Top