Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pemkot Semarang Alokasikan Anggaran untuk Dua Mobil Listrik

Foto : ANTARA/Rivan Awal Lingga

Teknisi memasang komponen "motor controller" dan "on board charger" saat mengonversi mobil konvensional menjadi mobil listrik di Lengkong, Tangerang Selatan, Banten, Jumat (3/2/2023).

A   A   A   Pengaturan Font

Untuk memperkuat upaya pelestarian lingkungan, Pemkot Semarang alokasikan anggaran untuk dua mobil listrik.

Semarang - Pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah mengalokasikan anggaran untuk pembelian dua unit mobil listrik pada tahun ini yang akan digunakan untuk mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat.

Sekretaris Daerah Kota Semarang Iswar Aminuddin, di Semarang, Minggu, menyebutkan anggaran yang dialokasikan untuk pembelian mobil listrik tersebut sebesar Rp1,2 miliar.

Menurut dia, dua unit mobil listrik tersebut nantinya akan digunakan untuk operasional Dinas Perhubungan dan Polisi Wisata dari Satuan Polisi Pamong Praja (PP) Kota Semarang.

"Tetap kami anggarkan tahun ini. Tahun lalu kami anggarkan tiga, tapi antriannya panjang dan hanya dapat satu. Tahun ini hanya kami anggarkan dua unit saja," kata Iswar.

Sementara itu, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu juga mengakui pada tahun ini hanya mengalokasikan pembelian dua unit mobil listrik karena keterbatasan anggaran.

"Tahun lalu kita sudah mau pesen tiga, tapi stoknya enggak dapat. Hanya dapat satu (unit, red.) saja," kata Ita, sapaan akrab wali kota perempuan pertama di Kota Semarang itu.

Untuk tahun ini, kata Ita, pengadaan mobil listrik terbatasi oleh anggaran sehingga hanya cukup dialokasikan untuk pembelian dua unit mobil.

Kebetulan, Ita mengatakan bahwa anggaran pada tahun ini akan lebih banyak digunakan untuk pembebasan lahan untuk normalisasi sungai dan pengadaan alat berat untuk penanganan banjir.

"Anggaran tahun ini banyak digunakan untuk pembebasan lahan, kami lakukan pergeseran agar normalisasi Sungai Plumbon dan kelanjutan normalisasi di Sungai Beringin bisa selesai," katanya.

Menurut dia, penanganan banjir menjadi program prioritas sehingga terjadi pergeseran anggaran yang besar untuk menuntaskan problem tahunan yang terjadi di wilayah pesisir tersebut.

Ita menjelaskan keberadaan alat-alat berat, seperti "back hoe", "long arm", hingga ekskavator kecil sangat penting untuk penanganan banjir, antara lain untuk mengeruk sedimentasi sungai.

"Saya juga minta ekskavator kecil-kecil untuk rutin (mengeruk sedimen sungai, red.). Sementara ini kan banjir saja baru bersih-bersih. Besok rutin dengan adanya alat-alat berat ini," ucapnya.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top