Pemkot Mataram Distribusi Bantuan Bibit Ikan Nila
Arsip: kelompok budidaya ikan air tawar dalam keramba di Sungai Jangkuk, Kelurahan Pejeruk Ampenan, sedang melepas bibit bantuan dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Foto: ANTARA/HO-Dokumen PribadiMATARAM - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), telah mendistribusikan ratusan ribu bibit ikan air tawar jenis nila dan lele kepada kelompok budi daya ikan di 50 kelurahan se-Kota Mataram.
"Bantuan bibit ikan air tawar itu kami bagikan ke kelompok budi daya ikan melalui program pemanfaatan pekarangan," kata Kepala DKPKota Mataram Irwan Harimansyah di Mataram, Rabu.
Dikatakan, di setiap kelurahan bantuan bibit ikan air tawar yang diberikan sesuai dengan kapasitas kolam yang dimiliki dengan kisaran 5.000-10.000 ekor per kelurahan. Sementara untuk pendistribusian ke kelompok, diserahkan kepada pihak kelurahan agar bisa merata dan disesuaikan dengan kondisi kolam budi daya milik warga.
"Ada kelompok yang budi daya menggunakan kolam terpal, ada juga yang menggunakan keramba dengan memanfaatkan air sungai," katanya.
Menurutnya, pendistribusian bibit ikan air tawar tersebut dimaksudkan sebagai salah satu upaya meningkatkan konsumsi ikan di tengah masyarakat, sekaligus upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Produksi ikan dari kelompok sebagian ada yang dikonsumsi dan ada juga yang dijual. Hasil penjualan kemudian dimanfaatkan lagi sebagai modal awal lagi untuk budi daya dan keuntungan menjadi tabungan bersama.
Dalam pelaksanaan program itu, diakuinya ada kelompok yang berhasil dan ada juga yang gagal.
"Berhasil tetap kami dukung. Sedangkan yang gagal jadi bahan evaluasi kami untuk mencari solusi. Mungkin karena faktor air, pakan, atau lainnya," katanya.
Kelurahan Pejeruk Ampenan menjadi salah satu kelompok budi daya yang dinilai berhasil melaksanakan program bud idaya ikan air tawar melalui pemanfaatan pekarangan dan keramba.
Menurut Lurah Pejeruk Mataram Lalu Bagus Afriady, pemberian bibit ikan nila itu sebagai bentuk pembinaan dan motivasi DKP kepada kelompok yang melaksanakan program budi daya dengan memanfaatkan pekarangan yakni sekitar 5-6 warga.
"Selama ini DKP aktif memberikan pendampingan, pembinaan bagaimana melakukan pembibitan, perawatan hingga panen," katanya.
Menurutnya, program pemanfaatan pekarangan dengan budi daya ikan air tawar jenis nila yang mulai dikembangkan tahun 2023 dimaksudkan untuk meningkatkan konsumsi ikan sekaligus peningkatan pendapatan keluarga.
Manfaat dari program itu kini sudah mulai dirasakan para anggota kelompok, karena dalam sekali panen dalam waktu 3-4 bulan mereka bisa menghasilkan 40 kilogram.
Untuk budi daya dengan skala pemanfaatan pekarangan, kata dia, produksi ikan yang dihasilkan warga itu termasuk banyak, begitu juga untuk budi daya di keramba.
Ketika panen, lanjut Bagus, hasilnya rata-rata dijual dengan harga Rp30.000-Rp33.000 per kilogram.
"Uang hasil penjualan, diputar kembali untuk membeli bibit dan pakan, sehingga warga punya dana kelompok yang digunakan untuk berbagai kebutuhan," katanya. Ant
Berita Trending
- 1 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 2 Sejumlah Negara Masih Terpecah soal Penyediaan Dana Iklim
- 3 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 4 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
- 5 Ini Kata Pengamat Soal Wacana Terowongan Penghubung Trenggalek ke Tulungagung