Pemkot Jakpus Kembangkan Musik Dangdut agar Mendunia
Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Sudin Parekraf) Jakarta Pusat menggelar pengembangan ekonomi kreatif berbasis kemitraan bertajuk "Dangdut Goes To UNESCO" di Lapangan Banteng, Kelurahan Pasar Baru, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat, Minggu (26/11/2023) malam.
Foto: ANTARA/HO-Diskominfotik Jakarta PusatJakarta -- Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Pusat melalui Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengembangkan musik dangdut agar masyarakat dunia mengetahui dan menghargai bahwa musik tersebut berasal dari Indonesia.
Hal itu diwujudkan dengan menggelar pengembangan ekonomi kreatif berbasis kemitraan bertajuk "Dangdut Goes To UNESCO" di Lapangan Banteng, Kelurahan Pasar Baru, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat, Minggu (26/11) malam.
"Nantinya para seniman dangdut ini semakin diakui oleh dunia," kata Kepala Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif(Sudin Parekraf) Kota Administrasi Jakarta Pusat Wiwik Satriani di Jakarta, Senin.
Menurut dia, saat ini belum ada sertifikat untuk para seniman dangdut. "Kalau sudah ada sertifikat dari UNESCO maka akan meningkatkan ekonomi dari para seniman seperti royalti dan lainnya," katanya.
DKI Jakarta telah mendapatkan Sertifikat Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia yang menyatakan bahwa dangdut berasal dari Jakarta.
Setelah mendapat sertifikattersebut, maka akan diajukan ke Badan PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan (UNESCO) untuk dinilai bagaimana kegiatan dangdut dan apakah benar dari Jakarta.
Karena itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Pusat menggelar pengembangan ekonomi kreatif berbasis kemitraan bertajuk "Dangdut Goes To UNESCO" yang diisi dengan gelar wicara (talkshow) seputar pengetahuan mengenai dangdut kepada masyarakat.
Kegiatan tersebut juga diisi bazar, penampilan dari Soneta bersama Rhoma Irama dan artis dari Persatuan Artis Musik Melayu Dangdut Indonesia (PAMMI). Musik dangdut ini masuk dalam 17 sub sektor ekonomi kreatif, yaitu musik.Selain itu, Wiwik juga melihat antusiasme masyarakat yang bagus terhadap kegiatan ini. Hal itu karena Sudin Parekraf Kota Administrasi Jakarta Pusat (Jakpus) berkolaborasi dengan PAMMI dan Lembaga Kesenian Betawi.
"Antusiasme masyarakat sangat bagus sejak gladi saja sudah ramai karena PAMMI ketuanya adalah Bang H Rhoma Irama yang memang gencar mengkampanyekan dangdut adalah warisan Indonesia," kata Wiwik.
Wiwik berharap UNESCO dapat melihat bahwadangdut memang pantas menjadi WBTB asal Indonesia khususnya Jakarta yang mengajukan. "Dangdut memang harus diangkat harkat dan martabatnya agar dikenal dengan nilai yang baik dimata masyarakat Indonesia dan dunia," katanya.
Wiwik menilai, meskipun banyak musik lain yang datang dari luar, tetapi sudah seharusnya masyarakat mencintai dangdut yang memang asalnya dari Indonesia.
Redaktur: -
Penulis: Antara, Sujar
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Sejumlah Negara Masih Terpecah soal Penyediaan Dana Iklim
- 2 Bayern Munich Siap Pertahankan Laju Tak Terkalahkan di BunĀdesliga
- 3 Dishub Kota Medan luncurkan 60 bus listrik baru Minggu
- 4 Kasdam Brigjen TNI Mohammad Andhy Kusuma Buka Kejuaraan Nasional Karate Championship 2024
- 5 Kampanye Akbar, RIDO Bakal Nyanyi Bareng Raja Dangdut Rhoma Irama di Lapangan Banteng
Berita Terkini
- Kemkomdigi Optimalkan Layanan Telekomunikasi Jelang Libur Akhir Tahun
- Tragedi Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan Dinilai Bisa Jadi Momentum Evaluasi Penggunaan Senjata Api
- Gelar MUF GJAW 2024, Mandiri Utama Finace Dukung Transisi Energi Bersih dengan Pembiayaan Kendaraan Listrik dan Hybrid
- DPR Nilai PT Pindad Mampu Perkuat Sistem Pertahanan Indonesia
- Sambut Tahun Baru, ASDP Hadirkan Hiburan Menarik di BHC