Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pemkab Solok Tangani Kerusakan Infrastruktur Terdampak Bencana

Foto : ANTARA/HO-Diskominfo Solok

Salah satu alat berat milik Pemkab Solok, Sumatera Barat memperbaiki jalan yang rusak akibat bencana longsor.

A   A   A   Pengaturan Font

Pemkab Solok sigap tangani kerusakan infrastruktur akibat bencana

SOLOK - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok, Sumatera Barat, sigap menangani kerusakan infrastruktur akibat bencana hidrometeorologi berupa banjir dan longsor yang menimpa daerah itu beberapa hari terakhir.

"Akibat hujan yang mengguyur wilayah Sumatera Barat dalam beberapa waktu terakhir telah mengakibatkan bencana alam hampir di seluruh wilayah Sumatera Barat, bahkan tidak terkecuali di Kabupaten Solok," kata Kepala Dinas PUPR Kabupaten Solok, Efia Vivi Fortuna di Solok, Kamis.

Ia juga mengatakan bahwa beberapa waktu terakhir terdapat beberapa titik yang dilanda longsor maupun banjir bandang di wilayah Kabupaten Solok.

Longsor yang menghantam badan jalan disertai terbannya badan jalan terjadi di Jorong Koto Baru Nagari Aie Dingin Kecamatan Lembah Gumanti, longsor di Jorong Ujuang Ladang Nagari Koto Sani Kecamatan X Koto Singkarak, longsor dan banjir di Nagari Koto Laweh dan Nagari Selayo Tanang Kecamatan Lembang Jaya.

Longsor juga terjadi di Nagari Katialo, Siberambang, Kuncir, Paninjauan dan Sulit Air Kecamatan X Koto Diatas, Longsor di Nagari Sumiso dan Garabak Data Kecamatan Tigo Lurah, Longsor di Nagari TaruangTaruang jalan menuju Bukit Bais
Kecamatan IX Koto Sungai Lasi.

Tidak hanya itu, juga terjadi banjir bandang di Nagari Surian dan longsor di Nagari Lolo Kecamatan Pantai Cermin, serta Longsor di jalan Sariak Alahan Tigo menuju Sungai Abu yang tanahnya labil dan sedimen yang masih bergerak.

Vivi mengatakan Dinas PUPR Kabupaten Solok selalu bergerak cepat jika terjadi bencana alam.

Dia juga mengatakan pada setiap titik bencana alam semua dapat ditangani dengan cepat, karena adanya alat berat berupa Excavator, Excavator mini, Backhoe loder, dan dumtruck yang dimiliki pemerintah Kabupaten Solok.

"Bersyukur kita memiliki alat berat yang dibeli semenjak kepemimpinan Bupati Epiyardi Asda melalui APBD Kabupaten Solok. Terasa Betul manfaat alat itu sekarang," kata Vivi.

Lebih lanjut, dalam penanganan bencana yang terjadi, pihaknya juga selalu berkoordinasi dengan OPD terkait, seperti Dinas Sosial dan BPBD Kabupaten Solok, terutama jika bencana alam melanda pemukiman penduduk.

Dinas PUPR fokus melakukan pembenahan infrastruktur yang terdampak secepat mungkin, Dinas Sosial misalnya menyediakan dapur umum, penyediaan tenda pengungsi menyediakan logistik, dan menyalurkan bantuan kepada masyarakat.

Sedangkan Dinas Kesehatan melakukan penanganan kesehatan masyarakat terdampak, sedangkan BPBD mungkin turun lebih awal dalam penyelamatan masyarakat, pencarian
korban jika ada.

"Pokoknya setiap ada bencana, kita di Kabupaten Solok selalu bergerak bersama, satu komando, dan tidak sendiri-sendiri," katanya.

Lebih lanjut dikatakan Vivi, terkait dengan kerusakan infrastruktur, penanganan pertama bersifat darurat dengan mengerahkan alat berat ke lokasi bencana, agar semua akses yang terdampak bisa dibuka secepat mungkin supaya aktivitas dan mobilitas masyarakat dapat berjalan dengan lancar kembali.

Penanganan kedua adalah usai bencana yang bersifat permanen yang juga akan dilakukan secepatnya.

Karena penanganan yang bersifat permanen memerlukan anggaran dan biaya yg cukup besar sehingga Dinas PUPR perlu membawa permasalahan ini kepada TAPD, untuk dibahas pengalokasian anggarannya yang kemudian juga akan dibahas bersama DPRD Kabupaten Solok.

Terkait amblasnya badan jalan Sariek Alahan Tigo Kecamatan Hiliran Gumanti, Vivi menyebut itu sudah menjadi perhatian yang sangat serius dan diperlukan perencanaan yang matang, karena struktur tanah yang sangat labil dan selalu saja di sana terjadi pergerakan lempeng tanah.

"Terkait jalan Sariek Alahan Tigo, jalannya putus total, jalannya juga di lereng tebing, struktur tanahnya sangat labil dan masih terjadi pergerakan lempeng tanah. Maka diperlukan kajian teknis yang mendalam," katanya.

Penanganan darurat untuk kenyamanan dan keamanan transportasi masyarakat kita akan memaksimalkan pemanfaatan jalan Sariek Ateh yg sudah dibuka, namun perlu peningkatan jalan sehingga dapat segera dipergunakan.*


Redaktur : -
Penulis : Antara, Alfred

Komentar

Komentar
()

Top