Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Senin, 21 Okt 2024, 17:04 WIB

Pemkab Mukomuko Tetapkan Status Tanggap Darurat Longsor

Kondisi tebing yang longsor sepanjang Sungai Manjuto di Desa Pondok Panjang, Kabupaten Mukomuko, Senin (21/10).

Foto: ANTARA/Ferri

MUKOMUKO - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mukomuko, Provinsi Bengkulu, telah menetapkan tanggap darurat longsor sebagai upaya untuk menangani tebing yang longsor di Desa Pondok Panjang, Kecamatan V Koto sekaligus mencegah rumah warga kembali ambles dan masuk ke dalam Sungai Manjuto.

"Pemda sudah menetapkan tanggap darurat longsor selama 14 hari yang sudah dimulai sejak tanggal 17 hingga 30 Oktober 2024," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mukomuko Ruri Irwandi di Mukomuko, Senin.
Tim Reaksi Cepat (TRC) Pemerintah Kabupaten Mukomuko sebelumnya meninjau lokasi tebing longsor sepanjang Sungai Manjuto di Desa Pondok Panjang, Kecamatan V Koto dan menyebabkan satu rumah ambles masuk ke dalam sungai.
TRC yang terdiri atas BPBD Mukomuko, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, dan Dinas Perkim meninjau serta menilai di lapangan sesuai kewenangan organisasi perangkat daerah (OPD) masing-masing.
Setelah ada penetapan tanggap darurat longsor dari pemerintah daerah, katanya, selanjutnya instansi teknis yang melakukan penanganan tebing yang longsor di sungai itu selama 14 hari.
"Kami ini memfasilitasi, analisa kajian sudahada, dan pihak teknis yang menilai lalu hasil kajian teknis kami naikkan ke Pjs Bupati," ujarnya.
Di luar itu, katanya, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dan pihak Balai Wilayah Sungai Sumatera VII yang menanganinya.
Ia menambahkan, bahwa instansinya hanya sebatas itu dan pemerintah daerah sudah memberikan waktu 14 hari setelah itu diserahkan kepada mereka bekerja.
Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Kabupaten Mukomuko Ahmad Hidayat Syah mengatakan, satu rumah yang amblas masuk ke dalam sungai tersebut milik Dadang (35), sebelum rumah tersebut amblas, warga ini sudah terlebih dahulu mengungsi ke rumah keluarganya.
Ia menambahkan, sekarang ini masih ada 14 rumah lagi di lokasi tersebut yang terancam masuk sungai karena jarak rumah ini dengan tebing yang longsor sekitar satu meter lagi.
"Rumah tersebut masih dihuni oleh pemiliknya, tetapi kami mengimbau mereka tetap waspada apalagi saat ini intensitas hujan yang tinggi dan membuat tebing mudah longsor," ujarnya.

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.