Kamis, 13 Mar 2025, 08:01 WIB

Pemkab Mukomuko Pastikan Beri Bantuan Pembangunan Gereja Terbakar

Kebakaran yang diduga berasal dari arus pendek listrik menghanguskan asrama beserta rumah ibadah Gereja HKBP di wilayah Desa Pulai Payung, Kabupaten Mukomuko, Rabu (12/3/2025)

Foto: ANTARA/Ferri

Mukomuko, 13/3  - Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyatakan meskipun belum ada laporan tertulis tentang kejadian kebakaran asrama dan gereja dari kepala desa (kades), namun peristiwa itu menjadi perhatian pemerintah untuk diberikan bantuan material untuk pembangunannya.

Kabid Rehabilitasi Perlindungan Jaminan Sosial Dinsos Kabupaten Mukomuko Zoni Fourwanda saat dihubungi dari Mukomuko, Rabu, mengatakan, pihaknya belum menerima laporan tertulis dari desa terkait kebakaran asrama da gereja di Desa Pulai Payung, Kecamatan Ipuh.

"Kalau laporan tertulis belum masuk, tetapi informasinya sudah diterima oleh Pak Kepala Dinas dan menjadi perhatian untuk diberikan bantuan," katanya.

Kebakaran yang diduga berasal dari arus pendek listrik menghanguskan asrama beserta rumah ibadah Gereja HKBP di wilayah Desa Pulai Payung, Kabupaten Mukomuko, pada Rabu (12/3) dini hari, namun tidak ada korban jiwa akibat peristiwa tersebut.

Zoni mengatakan penyaluran bantuan sosial kepada korban kebakaran menunggu petunjuk atasan, termasuk kepastian anggaran untuk kegiatan bansos.

"Anggaran belum bisa dicairkan, kemungkinan pejabat masih menunggu penempatan, dan mereka juga ragu dalam pencairan anggaran, dan saat ini dalam proses pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)," ujarnya.

Kendati demikian, kata dia, kejadian bencana kebakaran yang terjadi pada asrama dan gereja sudah menjadi perhatian dinas ini.

Ia menyebutkan bantuan sosial dari pemerintah seperti sebelumnya, yakni sandang dan pakaian apabila ada anak-anak, lalu pemakanan dan material bangunan.

Kepala Kepolisian Resor Mukomuko AKBP Yana Supriatna sebelumnya menyebutkan satu asrama gereja yang terbakar di Desa Pulai Payung, Kecamatan Ipuh, itu dihuni oleh Hanasia Nababan (27), pendeta di gereja tersebut.

Kronologi kejadiannya, kata dia, Hasania tiba di asrama gereja HKBP dari Bengkulu pada hari ini Selasa (11/3)  sekira pukul 23.00 WIB.

Kemudian Hasania beres-beres asrama, setelah selesai beres-beres Hasania istirahat, lalu sekira pukul 01:20 WIB Hasania terbangun dari tidur karena mendengar seperti ada sesuatu yang terbakar.

Selanjutnya, Hasania keluar kamar dan melihat dari arah dapur sudah ada api. Setelah itu Hasania berlari keluar asrama menuju jalan lintas lalu berteriak meminta tolong dan memberhentikan seseorang yang tidak di kenal di jalan.

Hasania meminta bantuan untuk mengeluarkan barang-barang di asrama tersebut, setelah itu datang Charles Simanjuntak dan istrinya serta warga lainya membantu untuk mengeluarkan sepeda motor.

Karena jarak asrama gereja dan rumah ibadah HKBP sekitar satu meter, dan api semakin membesar lalu api pun merembet ke rumah ibadah Gereja HKBP melalui kabel, dimana bangunan rumah ibadah gereja HKBP banyak terbuat dari kayu.

Akhirnya api semakin cepat merambat dan membakar total rumah ibadah HKBP beserta isi, setelah itu datang petugas pemadam kebakaran yang dibantu masyarakat untuk memadamkan api.

Redaktur: -

Penulis: Antara, Arif

Tag Terkait:

Bagikan: