Senin, 20 Jan 2025, 16:55 WIB

Pemkab: Lahan pertanian Jayawijaya capai 112 hektare melebihi target

Penjabat Bupati Jayawijaya Thony M Mayor didampingi Kepala Dinas Pertanian J Hendri Tetelepta bersama warga saat memanen hipere (ubi jalar) di Kampung Hubikosi, Distrik Hubikosi.

Foto: ANTARA/HO-Humas Pemkab Jayawijaya

Wamena -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayawijaya, Papua Pegunungan menyatakan lahan pertanian di daerah ini mencapai 112 hektare telah melebihi target yang direncanakan pada 2024.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jayawijaya J Hendri Tetelepta di Wamena, Senin mengatakan program pemerintah membuka lahan pertanian satu distrik satu hektare pada awal tahun 2024 lalu, realisasinya telah melebihi target sampai dengan Desember 2024 dimana sesuai jumlah distrik di Jayawijaya yakni 40 Distrik, mestinya 40 hektare namun telah melebihi target hingga mencapai 112 hektare.

“Tahun 2024 kita punya program satu hektare satu distrik itu dengan target 34 hektare tapi realisasinya sampai Desember 2024 itu 112 hektare sudah lebih dari target yang ditetapkan” katanya.

Menurutnya, pemerintah akan terus mendorong komoditi unggulan lokal yakni ubi jalar, keladi dan sayur.

Akan tetapi pihaknya juga akan tetap mendorong komoditi unggul nasional yakni padi, jagung dan kedelai.

“Di tahun 2024 khusus untuk pengembangan ubi jalar ini ada di 34 distrik, lima distrik lainnya itu kita punya padi sawah, di dua lokasi tanam tomat dan cabai dimana secara program dan kegiatan itu kita targetkan satu hektare satu distrik tapi capaiannya sudah melebihi target," ujarnya.

Dia menjelaskan program ketahanan pangan satu distrik satu hektare tidak akan berlanjut karena terjadinya perubahan Indikator Kinerja Utama (IKU) bahan pangan untuk Kabupaten Jayawijaya, sehingga pemerintah terus mendorong masyarakat untuk memanfaatkan lahan pertanian yang ada di wilayah ini.

“Tahun 2025 ini satu distrik satu hektare tidak ada program itu tapi lokasi-lokasi yang sudah kita kembangkan tahun lalu itu kalau bisa tidak dihentikan, karena IKU kita tahun 2024 dengan IKU di 2025 itu sudah bedah” katanya.

Dia menambahkan kalau di 2024 IKU itu pengembangan bahan pangan utama, tapi 2025 IKU di Jayawijaya itu berubah tentang peningkatan produktifitas pertanian jadi cakupannya lebih umum di tahun ini, oleh karena itu pemerintah daerah akan terus menggali potensi wisata yang ada di wilayah ini.

"Jadi kami pemerintah terus mendorong karena akan menjadi salah satu indikator pencapaian baru yang telah ditargetkan oleh pemerintah pusat," ujarnya.

Redaktur: -

Penulis: Antara, Sujar

Tag Terkait:

Bagikan: