Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Dampak Pandemi

Pemkab Bogor Ingin Pulihkan Ekonomi Lewat Pertanian

Foto : ANTARA/HO-Pemkot Bogor

Wali Kota Bogor, Bima Arya

A   A   A   Pengaturan Font

BOGOR - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Jawa Barat akan menggenjot geliat perekonomian masyarakat yang sempat terpuruk akibat pandemi Covid-19, melalui sektor pertanian.

"Saya sudah instruksikan kepada dinas-dinas terkait agar tak luput dan terus menggenjot perekonomian kita," ungkap Bupati Bogor, Ade Yasin di Cibinong, Bogor, kemarin.

Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor itu berharap lebih pada Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (Distanhorbun), salah satunya dalam hal penjualan tanaman hias yang malah mengalami lonjakan saat pandemi.

Pasalnya, ia mencatat hasil ekspor tanaman hias ke berbagai negara dari Kabupaten Bogor bisa menghasilkan devisa hingga 700 juta rupiah per hari. "Terdapat 622 petani eksportir dari Kabupaten Bogor tergabung dalam 52 perusahaan yang mengeluarkan phythosanitary atau izin ekspor, dengan rata-rata devisa negara 500 juta hingga 700 juta rupiah per hari," kata Ade Yasin.

Kemudian, capaian lainnya di bidang pertanian yaitu produksi kopi robusta yang bisa menembus angka 4.004 ton dalam setahun, melebihi angka target tahunan yang hanya 3.000an ton. "Kabupaten Bogor sangat kaya akan kekayaan alamnya, tanah-tanah yang subur dapat diolah untuk pertanian dan perkebunan. Sistem dan teknologi bidang pertanian yang kita edukasikan terus juga membuahkan hasil," tuturnya.

Padahal, menurutnya, target produksi kopi robusta di Kabupaten Bogor yang sudah diproyeksikan hingga tahun 2023 yaitu hanya 3.726 ton setahun. Selain kopi robusta, petani di Kabupaten Bogor juga menghasilkan jenis kopi lainnya, yakni arabika sebanyak 473 ton dan seberat 542 ton.

Atasi Pengangguran

Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengajak pengusaha dan pengelola perguruan tinggi berkolaborasi dengan pemerintah kota untuk mengatasi masalah pengangguran. "Semuanya berkolaborasi. Kita bidik sektor-sektor yang memang strategis. Insya Allah kita fokus," kata Bima Arya di Kota Bogor, Kamis.

Dalam acara pelantikan 130 pejabat struktural Eselon III dan IV pada Rabu (10/11), Wali Kota mengatakan bahwa pandemi Covid-19 telah menyebabkan sekitar 175.000 orang menganggur dan menaikkan angka pengangguran sampai 12,6 persen.

Pemerintah kota, ia mengatakan, membutuhkan dukungan dari semua pihak untuk mengatasi masalah itu. "Tidak bisa hanya mengandalkan Disnaker saja. Harus ada kolaborasi dari semua. Makanya saya mengingatkan semua harus kolaborasi, jangan hanya mengandalkan APBD," katanya.


Redaktur : Sriyono
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top