Pemkab Bogor Cermati Harga Tiga Komoditas
Penjabat Bupati Bogor Bachril Bakri dalam Gerakan Pangan Murah di Kantor Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (16/10).
Foto: ANTARA/HO-Humas Pemkab BogorBOGOR - Harga tiga komoditas perlu dicermati: beras medium, minyak goreng vita dan kedelai karena terlalu tinggi. "Tingginya harga komoditas ini perlu ditangani," tandas Penjabat Bupati Bogor Bachril Bakri, Rabu (16/10).
"Beras medium, minyak goreng vita dan kedelai, dua minggu terakhir harganya di atas harga eceran tertinggi," tukas Bachril saat membuka Gerakan Pasar Murah (GPM) di Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor. Contoh harga beras medium di Cibinong mencapai 13.000 seliter. Di tempat lain masih 12.500.
Menurutnya, GPM menjadi upaya Pemerintah Kabupaten Bogor dalam menjaga stabilitas harga pangan dan memudahkan masyarakat untuk menjangkau berbagai kebutuhan pangan dengan harga di bawah rata-rata. Bachril juga mengaku sudah menyiapkan sejumlah upaya lainnya.
Langkah tersebut baru diambil, jika harga-harga komoditas terus naik. Salah satunya menggunakan anggaran Belanja Tak Terduga (BTT) untuk berbagai penanganan. "Jika ada gejolak cukup tinggi, kami siap menggunakan BTT," tutur Bachril. Dia juga akan berkomunikasi dengan agen-agen penjual bahan pokok yang naik. Dia akan subsidi kalau memang perlu.
Selain itu, Bachril juga menyiapkan program gerakan tanam pangan. Pemerintah Kabupaten Bogor memfasilitasi penanaman jenis bahan-bahan pokok yang harganya naik.
Kalau harga cabai naik, kita tanam cabai. Jika harga beras naik, kita tanam padi. "Kita juga lakukan kerja sama dengan daerah lain untuk memenuhi kebutuhan pokok ini," terang Bachril. GPM menjual berbagai pangan dengan harga lebih murah dari pasaran.
Gerakkan Ekonomi
Sementara itu, pelaksana tugas Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bogor, Bambam Setia Aji, menyatakan, gelaran GPM mampu menggerakkan roda perekonomian. Kabupaten Bogor telah menyelenggarakan 37 kali GPM dengan menghasilkan omzet 3,8 miliar.
Bambam memaparkan, ada 264.957 kilogram komoditas yang terjual. Contohnya, beras SPHP 100 ton, telur ayam ras 13,8 ton, dan daging ayam ras 3 ton.
Menurut Bambam, program GPM selain membantu masyarakat mendapatkan kebutuhan sehari-hari secara lebih murah, juga diharapkan dapat menjadi alat pengendalian inflasi Kabupaten Bogor.
Bachril Bakri menjelaskan, GPM menjadi upaya dalam menjaga stabilitas harga pangan. Ini juga memudahkan masyarakat untuk menjangkau berbagai kebutuhan pangan dengan harga di bawah rata-rata.
Menurut Bachril, sudah menyiapkan sejumlah upaya lainnya, jika harga-harga komoditas naik.
Salah satunya dengan menggunakan anggaran Belanja Tak Terduga tadi untuk melakukan berbagai penanganan. Ant/G-1
Berita Trending
- 1 Ini yang Dilakukan Pemkot Jaksel untuk Jaga Stabilitas Harga Bahan Pokok Jelang Natal
- 2 Kemendagri Minta Pemkab Bangka dan Pemkot Pangkalpinang Siapkan Anggaran Pilkada Ulang Lewat APBD
- 3 Natal Membangun Persaudaraan
- 4 Gelar Graduation Development Program Singapore 2024, MTM Fasilitasi Masa Depan Lebih Baik untuk Pekerja Migran
- 5 Gara-gara Perkawinan Sedarah, Monyet Salju Jepang di Australia akan Dimusnahkan
Berita Terkini
- Pemakzulan Presiden Yoon Picu Kekhawatiran Atas Kesiapan Militer Korsel Hadapi Ancaman Korut
- Pernah Satu Klub, Shin Tae-yong Bercerita Kedekatannya dengan Pelatih Timnas Vietnam
- Semoga Perdamaian Segera Terwujud, UNICEF Desak Perlindungan Anak-anak dari Pertumpahan Darah di Gaza
- Jonatan Tersingkir, Tidak Ada Wakil Indonesia di Final WTF 2024
- Genjot Pertumbuhan, Menaker Usul Materi Produktivitas Masuk Kurikulum Perguruan Tinggi