Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Peminat Pekerja Migran Indonesia ke Korea Meningkat Pesat 

Foto : Istimewa.

Kepala BP2MI, Benny Rhamdani (tengah) dalam konferensi pers terkait pendaftaran untuk ujian EPS TOPIK 2024 di kantornya, Jakarta, Selasa (20/2).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA-Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menyampaikan bahwa peminat yang mau bekerja di Korea semakin meningkat. Hal itu terlihat dari jumlah yang mendaftar untuk mengikuti Ujian

Employment Permit System-Test of Proficiency in Korean (EPS TOPIK) Tahun 2024. Ini untuk menguji keterampilan berbahasa Korea.

Kepala BP2MI, Benny Rhamdani mengatakan, jumlah yang mendaftar pada 2024 sebanyak 62.930 orang. Angka itu meningkat pesat dari tahun sebelumnya. Pada 2023 saja misalnya baru berjumlah 35.589 orang. Adapun pendaftaran untuk ujian EPS TOPIK 2024 dilakukan pada 15 Februari hingga 20 Februari 2024.

"Ini recor karena tahun tahun sebelumnya tidak sebanyak itu. Meningkatnya peminat ke Korea karena semakin membaiknya tata kelola penempatan ditambah dukungan fasilitas yang diberikan negara," ucap Benny dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Selasa (20/2).

Jika dirincikan terang Benny, pendaftar sektor manufaktur sebanyak 46.408 orang, lalu sektor perikanan 6.299, kemudian shipbuilding 1.038 orang, selanjutnya service 1 dan service 2 berturut-turut 342 orang dan 8.843 orang. Sehingga secara keseluruhan berjumlah 62.930 pendaftar.

Kata dia, berkat lobi yang intens dari pemerintah, Indonesia, Korea pun memperluas jumlah sektor yang dikerjasamakan. "Jika sebelumnya hanya dua sektor yakni manufaktur dan perikanan, maka selanjutnya akan ada tambahan tiga sektor pekerjaan baru yaitu, shipbuilding serta service 1 dan service 2," papar Benny.

Perluasan sektor yang dikerjasamakan itu sangat penting karena meningkatnya animo orang Indonesia untuk bekerja di Korea. Benny menuturkan bahwa BP2MI masih melobi agar sektor tersebut terus diperluas hingga bagian Hospitality, logistik dan sektor pertanian.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top