Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Krisis Semenanjung Korea l Kim Jong-un Undang Presiden Russia Berkunjung ke Korut

Pemimpin Korut Kecam AS

Foto : AFP /YURI KADOBNOV
A   A   A   Pengaturan Font

Kim Jong-un mengecam AS karena telah memperlihatkan itikad buruk saat berunding soal senjata nuklir. Kecaman itu dikemukakan pemimpin Korut saat bertemu dengan Presiden Russia di Vladivostok.

VLADIVOSTOK - Pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong-un, menuding Amerika Serikat (AS) telah memperlihatkan itikad buruk terkait perundingan persenjataan nuklir. Pernyataan ini disampaikan Kim Jong-un pada Presiden Russia, Vladimir Putin, seperti dikutip media asal Korut, pada Jumat (26/4).

Laporan media Korut itu dipublikasikan usai Kim Jong-un melakukan pertemuan tingkat tinggi pertama dengan Presiden Putin dan setelah ia meninggalkan Russia.

"AS telah menerapkan itikad buruk unilateral saat pelaksanaan KTT dua bulan lalu di Hanoi, Vietnam, yang mempertemukan Kim Jong-un dan Presiden AS, Donald Trump," demikian diwartakan kantor berita KCNA.

"Perdamaian dan keamanan di Semenanjung Korea seluruhnya tergantung pada sikap AS di masa mendatang, dan Korut bersiap diri atas situasi apapun," demikian pernyataan Kim Jong-un.

KTT Hanoi yang digelar Februari lalu berakhir tanpa kesepakatan sama sekali. Dalam KTT itu, Pyongyang bersikeras meminta segera diperlunak sanksi, namun kedua belah pihak (korut dan AS) berbeda pendapat tentang apa yang harus dikorbankan Korut untuk mendapatkan perlunakan sanksi.

Perundingan nuklir antara Korut-AS saat ini semakin menghadapi kemandekan setelah Pyongyang beberapa waktu lalu meminta agar Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, sama sekali tak diikutkan dalam negosiasi karena alasan Menlu AS itu telah mengacaukan proses perundingan.

Saat Kim Jong-un bertemu dengan Putin, Presiden Russia itu menyerukan agar sanksi terhadap Korut segera diperlunak. Putin juga menegaskan bahwa Moskwa akan tetap mendukung segala upaya untuk meredakan ketegangan dan berusaha keras untuk mencegah terjadinya konflik nuklir.

KTT Korut-Russia di Vladivostok, memang belum bisa membuat terobosan besar soal krisis di Semenanjung Korea, namun dalam pertemuan tingkat tinggi itu kedua negara berhasil menyepakati peningkatan agenda kerja sama bilateral.

"Di Vladivostok, kedua pemimpin melakukan pembicaraan secara mendalam soal cara kedua negara memajukan komunikasi dan kerja sama strategis dalam upaya memastikan Semenanjung Korea dan kawasan tersebut ada dalam keadaan damai dan aman," lapor KCNA.

Setelah pertemuan, Presiden Putin menyatakan rasa optimistisnya bahwa kesepakatan soal program nuklir Pyongyang bisa dicapai. Ia juga mengatakan bahwa cara untuk mencapai kesepakatan itu adalah dengan membuat langkah sedikit demi sedikit dalam membangun kepercayaan.

Undang Putin

Selain mewartakan soal perundingan nuklir, kantor berita KCNA juga melaporkan bahwa Kim Jong-un telah mengundang Presiden Putin untuk berkunjung ke Korut pada waktu yang sesuai dengan keinginan Presiden Russia itu. "Presiden Putin menyatakan telah menerima undangan itu," lapor kantor berita asal Korut itu.

Ditambahkan KCNA bahwa Russia dan Korut setuju untuk mengambil langkah-langkah positif di sejumlah bidang guna dapat bekerja sama lebih lanjut dalam perdagangan, ilmu pengetahuan, dan teknologi. AFP/Ant/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP, Antara

Komentar

Komentar
()

Top