Pemimpin Harus Pahami Rakyat
"Komunikasi dua arah yang diterapkan presiden. Ya, ini ada dampak positifnya. Data survei Litbang Kompas 20 Oktober 2017, menyatakan citra positif Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla relatif tetap tinggi di posisi 88,8 persen dan 83,5 persen," tuturnya. Kata Tjahjo, setidaknya ada tiga hal yang bisa dicatat dari gaya komunikasi Presiden Jokowi
. Pertama Presiden adalah sosok yang selalu bergerak mengorganisir masyarakat. Kedua, kepala negara juga selalu berusaha untuk bersentuhan dengan masyarakat. Selain mendengar aspirasi masyarakat sementara anggota DPR Eva Kusuma Sundari, Jokowi memang tidak pernah berubah namun langkah komunikasi yang dilakukan justru semakin dalam. Jokowi mampu menyelami pikiran masyarakat dan memahami apa yang diingankan warganya.
Redam Gejolak
Dalam diskusi ini, Rektor UKI Maruarar Siahaan mengatakan, seminar diselenggarakan berangkat dari situasi dan kondisi kekinian. "Di mana konflik bernuansa SARA, utamanya kontestasi Pilkada DKI Jakarta yang berpotensi menghancurkan kebinekaan dan merongrong NKRI," kata Maruarar.
Menurutnya, Presiden Jokowi dengan kemampuan lobi dan blusukan telah berhasil meredam gejolak. Jokowi, lanjutnya, mengambil langkah- langkah taktis melalui komunikasi yang dialogis. Seminar ini, masih kata Maruarar, bertujuan untuk memahami pola dan gaya komunikasi Presiden Jokowi dalam mengatasi berbagai persoalan kebangsaan. ags/AR-3
Komentar
()Muat lainnya