Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Prospek Perekonomian

Pemilu Berpotensi Pacu Pertumbuhan Ekonomi

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemilihan umum (pemilu) 2024 berpotensi mendorong pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Sebab, memasuki masa kampanye pada kuartal IV-2023, belanja pemerintah bakal meningkatkan konsumsi domestik.

"Di paruh kedua tahun ini, belanja pemerintah yang lebih tinggi serta mulai bergulirnya dana dari anggaran Pemilu dapat meningkatkan konsumsi domestik, yang diharapkan mendukung pertumbuhan PDB Indonesia," kata Chief Economist & Investment Strategic PT Manulife Asset Manajemen Indonesia Katarina Setiawan dalam acara webinar Market Update: No Harsh Landing di Jakarta, Selasa (15/8).

Selain itu, lanjutnya, anggaran untuk kampanye pemilu 2024 juga menjadi anggaran terbesar dibandingkan masa pemilu sebelumnya.

Seperti diketahui, untuk mempersiapkan Pemilu dan Pemilihan serentak pada 2024, kebutuhan anggaran mencapai total 102,8 triliun rupiah dengan rincian 76,6 triliun rupiah dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan 26,2 triliun rupiah dari APBD. Pendanaan tersebut berasal dari empat tahun anggaran 2022-2025.

Sementara itu, pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal II-2023 mencapai 5,17 persen secara tahunan (yoy), lebih tinggi ketimbang capaian pada kuartal I-2023 sebesar 5,03 persen. Hingga akhir tahun, pemerintah menargetkan pertumbuhan di level 5,3 persen.

Kinerja perekonomian Indonesia pada kuartal II ditopang oleh kinerja konsumsi rumah tangga dan konsumsi pemerintah yang masing-masing mencatatkan pertumbuhan 5,2 persen dan 10,62 persen.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan capaian tersebut tak terlepas dari dukungan APBN. Misalnya, upaya pengendalian stabilitas harga serta program-program perlindungan sosial yang tetap dijaga kuat sehingga mampu meningkatkan daya beli masyarakat.

Konsumsi Meningkat

Dorongan terhadap daya beli masyarakat juga dilakukan melalui pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) dan gaji ke-13 yang pada akhirnya berkontribusi dalam mendongkrak kinerja konsumsi rumah tangga.

Selain itu, APBN juga mendukung berbagai kegiatan operasional pemerintah, seperti persiapan Pemilu 2024, penyelenggaraan ASEAN Chairmanship, serta layanan birokrasi dan administrasi pemerintahan lainnya. Dukungan APBN membuat konsumsi pemerintah pada kuartal II-2023 mampu naik signfikan dan berkontribusi sebesar 7,5 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Tak hanya dari sisi konsumsi, APBN juga menopang kinerja investasi atau Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) melalui dukungan terhadap beragam program, contohnya keberlanjutan pembangunan Program Prioritas Nasional (PSN). APBN juga turut mengambil andil dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan pemeliharaan aset lainnya. Berbagai dukungan tersebut berkontribusi dalam meningkatkan performa PMTB hingga 4,6 persen.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top