Pemerintah Terus Pantau Kesehatan Jemaah Haji

JAKARTA - Pemerintah memastikan akan terus memantau kesehatan jemaah haji baik yang masih berada di Arab Saudi maupun yang sudah tiba di Indonesia.

"Semua jemaah yang kembali ke Indonesia akan ada pemeriksaan kondisi kesehatan," ujar Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, saat menyambut kepulangan jemaah haji, di Jakarta, Sabtu (16/7).

Muhadjir menjelaskan, jika ada jemaah terdeteksi dengan demam tinggi di atas 37 derajat celcius panitia akan langsung berkoordinasi dengan Satgas Covid-19. Nantinya, jemaah yang bersangkutan akan diberikan penanganan.

Dia menambahkan, tidak ada karantina setelah kedatangan para jemaah.

Sebagai informasi, kepulangan jemaah haji gelombang satu berlangsung dari tanggal 15 Juli 2022 sampai 30 Juli 2022. Sementara untuk kepulangan gelombang kedua pada 30 Juli hingga 13 Agustus 2022.

Tingkatkan Layanan
Sementara itu, Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, meminta seluruh petugas haji agar terus meningkatkan layanan dengan berorientasi pada jemaah. Salah satunya adalah terus berusaha agar jemaah tidak kelelahan dan tetap sehat.

Menag juga mengatakan, berdasarkan informasi dari Menteri Haji Arab Saudi kemungkinan kuota haji Indonesia pada 2023 akan lebih banyak dari tahun ini.
"Kuota tahun depan mudah-mudahan informasi yang saya dapat dari Menteri Haji Saudi ketika saya ketemu beliau pascamina itu in syaa Allah akan lebih banyak dari tahun ini," kata Menag usai rapat evaluasi penyelenggaraan ibadah haji di Jeddah, Sabtu.

Namun ia belum dapat memastikan angka pasti kuota tersebut. Menag mengharapkan kuota 100 persen dan ia akan terus intens berkomunikasi dengan Saudi.
Pada pelaksanaan haji 2022, Indonesia mendapatkan kuota haji sebanyak 100.051 orang, atau berkurang setengahnya dari 2019 akibat pembatasan dampak dari pandemi Covid-19.