Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Subsidi Sektor Pertanian

Pemerintah Telat Menambah Subsidi Pupuk dan Benih

Foto : Sumber: Kementerian Keuangan – Litbang KJ/and - KO
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemerintah memutuskan menaikkan anggaran untuk pupuk bersubsidi hingga menyiapkan benih padi dan jagung gratis bagi petani. Selain itu, untuk mencegah dampak El Nino atau kekeringan, pemerintah juga akan melakukan pompanisasi di sejumlah daerah tadah hujan, baik di Jawa maupun di luar Jawa, dengan biaya tambahan sebesar 5,8 triliun rupiah dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Peneliti Ekonomi Celios, Nailul Huda, yang diminta tanggapannya mengatakan tambahan subsidi dan langkah antisipatif seperti pompanisasi dan menaikkan anggaran pupuk bersubsidi serta pemberian benih seharusnya sudah dimulai dari tahun lalu. Hal itu berguna untuk meredam gejolak harga yang sudah diprediksi dari tahun lalu.

Kalau untuk sekarang, ungkap Huda, bantuan digunakan untuk masa tanam kedua, di mana kemungkinan besar harga beras di pasaran sudah berangsur turun.

"Tahun lalu, harga pupuk global sudah naik dengan signifikan, tetapi anggaran bersubsidi sangat minim. Bahkan untuk kebutuhan petani, pupuk bersubsidi hanya mampu menyediakan 20 persen dari kebutuhan. Sisanya, petani harus membeli dengan harga yang mahal. Akibatnya, seperti sekarang ini, harga beras sangat mahal sekali," kata Nailul.

Hal lain yang harus dicermati adalah produksi beras tidak akan meningkat apabila tidak ada pembukaan lahan baru dan/atau meningkatkan efisiensi dari teknologi.

"Bantuan pupuk bersubsidi dan benih hanya menurunkan cost dari musim tanam petani, sedangkan pompanisasi untuk mengurangi risiko kekeringan. Tidak berhubungan langsung produksi padi dari petani, tetapi lebih ke meringankan beban dari petani," papar Nailul.

Jaga Stok

Dalam kesempatan terpisah, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan pemerintah memutuskan menaikkan anggaran untuk pupuk bersubsidi hingga menyiapkan benih padi dan jagung gratis bagi petani. Keputusan itu diambil dalam rapat internal dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (19/3).

"Ada kabar gembira untuk petani Indonesia. Diputuskan anggaran pupuk tahun ini, yang sudah ditetapkan tahun lalu kuantumnya tahun 2024 sebesar 4,7 juta ton, kemudian dinaikkan dua kali lipat menjadi 9,55 juta ton. Itu arahan Bapak Presiden, dalam waktu dekat DIPA-nya keluar sesuai kesepakatan," kata Mentan.

Berkaitan dengan El Nino, pemerintah juga akan melakukan pompanisasi di sejumlah daerah tadah hujan di Jawa dan luar Jawa, dengan biaya tambahan sebesar 5,8 triliun rupiah dari APBN.

Pemerintah juga akan menyiapkan benih bibit unggul gratis untuk petani, berupa pembibitan dua juta hektare padi dan dua juta hektare jagung.

Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, menyampaikan produksi beras nasional harus ditingkatkan agar stok beras Bulog bisa dijaga di atas angka dua juta ton.

Arief mengatakan upaya yang dilakukan pemerintah melalui penyediaan benih, pupuk, dan pompanisasi adalah langkah-langkah untuk mendorong produksi dalam negeri.


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top