Pemerintah Soroti Pengaruh Selat Hormuz pada Stabilitas Harga Minyak
Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji, memberi keterangan ketika ditemui di Jakarta, Selasa (16/4).
Dalam sepekan terakhir pergerakan dari nilai harga minyak berada di kisaran 85 dollar AS per barel. Kondisi itu relatif berada di atas asumsi makro untuk harga minyak yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia yang berada di kisaran 82 dollar AS per barel.
Jika sentimen ataupun konflik Iran dan Israel berlangsung dalam periode yang panjang, maka periode harga minyak yang tinggi akan terjadi karena Iran merupakan salah satu produsen minyak global.
Hal tersebut menjadi perhatian negara-negara dan importir minyak seperti Indonesia di mana dalam kondisi tertentu penyesuaian kebijakan terutama kebijakan fiskal perlu dilakukan untuk merespons kenaikan harga minyak itu.
Kondisi global tengah berhadapan dengan ketegangan konflik antara Iran dan Israel. Permusuhan terbaru antara Iran dan Israel dipicu serangan terhadap Konsulat Iran di Damaskus, Suriah, pada 1 April lalu.
Iran kemudian melancarkan serangan balasan dengan menembakkan puluhan rudal balistik dan ratusan drone ke Israel pada Sabtu malam (13/4).
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya