Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Peningkatan Produktivitas

Pemerintah Remajakan Tanaman Karet Rakyat

Foto : ANTARA/Indrianto Eko Suwarso

Darmin Nasution Menteri Koordinator Bidang Perekonomian

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemerintah berkomitmen meremajakan karet rakyat karena kondisi pertanaman sebagian sudah tidak produktif seiring usianya lebih dari 25 tahun, produktivitas turun, dan tanaman rusak.

"Peremajaan ini merupakan salah satu strategi jangka panjang untuk menjaga produktivitas dan stabilitas harga karet, dan sekaligus sebagai tindak lanjut kesepakatan tiga negara International Tripartite Rubber Council/ ITRC (Thailand, Indonesia dan Malaysia)," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution di Jakarta, Senin (1/7).

Sebagai informasi, Indonesia memiliki perkebunan karet sangat luas, mencapai 3,66 juta hektar (ha) pada 2017. Luasan tersebut memberikan kontribusi produksi sebesar 3,68 juta ton dan produktivitas 1,19 ton/ ha. Perkebunan karet Indonesia didominasi perkebunan rakyat sekitar 85 persen dan menciptakan lapangan kerja bagi 2,5 juta kepala keluarga (KK) dengan rata-rata luas kepemilikan 1,25 ha.

Karet merupakan salah satu andalan ekspor yang berkontribusi besar terhadap devisa negara. Volume ekspor mencapai 2,99 juta ton dengan nilai 5,10 miliar dollar AS. Darmin mengatakan potensi replanting karet rakyat lebih kurang mencapai 700 ribu ha.

Baca Juga :
Ekspor Perikanan

Model peremajaan karet ke depan diarahkan melalui pola integrasi tanaman karet dengan tanaman lain diantaranya kopi, kakao, cabai dll yang disesuaikan dengan keunggulan lokal masing-masing wilayah. Dengan demikian dalam 1 hektar, pola yang dirancang adalah 60 persen tanaman karet dan 40 persen tanaman lainnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Vitto Budi

Komentar

Komentar
()

Top