![Pemerintah Rancang Peringatan Dini Berbasis Komunitas](https://koran-jakarta.com/images/article/pemerintah-rancang-peringatan-dini-berbasis-komunitas-240526224658.jpg)
Pemerintah Rancang Peringatan Dini Berbasis Komunitas
![Pemerintah Rancang Peringatan Dini Berbasis Komunitas](https://koran-jakarta.com/images/article/pemerintah-rancang-peringatan-dini-berbasis-komunitas-240526224658.jpg)
"Saat ini BMKG mengusulkan penguatan dan monitoring terkait peringatan dini bencana banjir dan longsor yang ada di sekitar Gunung Marapi," kata Suaidi.
Konsepnya yang dirancang oleh BMKG ialah pemasangan alat monitoring sungai dengan menggunakan radar yang dapat memonitor tingkat ketinggian air sungai. Hal ini berdasarkan hasil pemantauan sungai di wilayah terdampak banjir bandang yang memiliki jenis sungai intermiten.
Jenis sungai tersebut bergantung pada musim yang sedang terjadi. Jika musim hujan maka debit air akan meningkat drastis namun saat musim kemarau air mengering. Sungai intermiten diketahui juga berfluktuasi ekstrem antara kedua musim.
Suaidi menjelaskan secara sederhana EWS akan mengonfirmasi peringatan dini yang dikeluarkan oleh BMKG dari cuaca dan getaran tanah. Apabila alarm EWS berbunyi, komunitas siaga bencana yang dimiliki Wali Nagari (kepala desa) di sekitar Gunung Marapi langsung berkoordinasi melakukan evakuasi mandiri.
Untuk mencegah berulangnya banjir lahar dingin yang dapat menimbulkan korban jiwa, BMKG mencatat setidaknya diperlukan pemasangan EWS di 23 titik yang tersebar di Kabupaten Agam, Tanah Datar dan Kota Padang Panjang.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Sriyono
Komentar
()Muat lainnya