Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Komoditas Pertanian

Pemerintah Perlu Waspadai Importasi Bawang Merah

Foto : ANTARA/Wahyu Putro A
A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta - Pengamat pertanian, Dwi Andreas Santosa meminta pemerintah mewaspadai importasi bawang merah berlabel bawang bombai. Sebab, hal itu berpotensi merusak pasar dan mengganggu harga bawang merah lokal.

Dwi Andreas dalam pernyataan yang diterima di Jakarta, awal pekan ini, mengatakan karakteristik antara bawang merah dan bawang bombai sangat berbeda sehingga sangat mengherankan apabila bawang bombai mudah terjual sebagai bawang merah. "Sudah tentu mesti ditata ulang lagi, apakah betul itu bawang bombai yang ukurannya kecil atau memang bawang merah," katanya.

Dia menjelaskan bawang bombai hanya memiliki satu umbi, sedangkan bawang merah terdiri atas beberapa umbi, sehingga apabila terdapat kesalahan impor dapat sepenuhnya terdeteksi dengan mudah. Namun, proses pencegahan tidak bisa dilakukan sepenuhnya oleh Balai Karantina, karena instansi tersebut hanya bisa mendeteksi agar produk hayati bermasalah tidak masuk ke Indonesia.

Pencegahan yang dilakukan Balai Karantina, misalnya, mengenai penyakit maupun kandungan pestisida yang melebihi ambang batas. "Balai Karantina lebih banyak ke arah keamanan produknya, bukan jenis produknya," kata Guru Besar Fakultas Pertanian IPB ini. Sebelumnya, tim penyidik Kementerian Perdagangan menyita 670 ton bawang bombai impor milik CV SMM, LH, dan AL yang tidak sesuai dengan ukuran yang ditetapkan oleh Kementerian Pertanian.

Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 105 Tahun 2017, ditetapkan bawang bombai yang diimpor harus memiliki ukuran umbi minimal lima centimeter. Kuat dugaan bawang bombai tersebut akan dijual sebagai bawang merah, karena mempunyai bentuk yang lebih besar dari ukuran rata-rata yang diperkenankan.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top