Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pengembangan Pertanian - Jangka Panjang, Program Korporatisasi Petani Dukung Ekspor

Pemerintah Pacu Korporatisasi Petani

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Realisasi program korporatisasi petani butuh sinergi antara Kementerian Pertanian, Kementerian Koperasi dan UKM, serta perguruan tinggi.

BOGOR - Pemerintah mengembangkan model bisnis korporatisasi di sektor pertanian agar menjadi usaha berskala ekonomi. Program tersebut diharapkan dapat mendorong penguatan kelembagaan pada petani berskala usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) serta mendukung ekspor dalam jangka panjang.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, menyatakan program korporatisasi UMKM bidang pertanian ini sasarannya adalah mendorong penguatan kelembagaan pada petani berskala UMKM. Membangun pertanian modern pada skala UMKM, kata dia, adalah membangun pertanian dengan menggunakan komoditas unggul, teknologi modern, serta penguatan kelembagaan melalui korporasi, sehingga ada jaminan pembiayaan dan pemasaran hasil.

"Kementerian Pertanian, Kementerian Koperasi dan UKM, dan perguruan tinggi yakni IPB (Institut Pertanian Bogor) akan bekerja sama mengembangkan hulu hingga hilir sektor pertanian," tegasnya saat kunjungan tugas bersama Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), Teten Masduki, ke Agribusiness and Technology Park Institut Pertanian Bogor (ATP IPB), di Desa Cikarawang, Dramaga, Bogor, Jawa Barat, Minggu (30/5).

Dia menambahkan Kementerian Koperasi UKM bertugas membentuk kelembagaan yakni koperasi, Kementerian Pertanian melakukan budi daya dan peningkatan produktivitas petani, sedangkan perguruan tinggi mengoordinir budi daya tersebut, baik di hulu maupun hilir.

Pada kesempatan sama, Menteri Koperasi dan UKM menyatakan pihaknya akan fokus mengembangkan penguatan kelembagaan petani berskala sempit atau pelaku UMKM pertanian melalui program korporatisasi UMKM bidang pertanian.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Antara

Komentar

Komentar
()

Top