Pemerintah Korsel Tunda Rencana Beri Tindakan Hukum Dokter yang Mogok Kerja
Petugas medis berjalan di sebuah rumah sakit di Daegu, Korea Selatan pada 15 Maret 2000.
Langkah-langkah tersebut dipandang sebagai sebuah kompromi, mengingat dorongan awal pemerintah untuk menambah total 2.000 penerimaan sekolah kedokteran mulai tahun 2025 sebagai bagian dari upaya untuk mengatasi potensi masalah yang berasal dari rendahnya angka kelahiran dan penuaan yang cepat.
Keputusan pemerintah tersebut memicu protes dari lebih dari 90 persen dari 13.000 dokter peserta pelatihan di negara tersebut yang meninggalkan tugas mereka di rumah sakit umum sejak 20 Februari.
Namun, organisasi dokter bersatu dalam seruan mereka agar pemerintah membatalkan rencana kenaikan tersebut dan menyusun rencana baru dari awal, meskipun ada tanda-tanda perpecahan dalam koordinasi internal mereka.
Lim Hyun-taek, ketua baru Asosiasi Medis Korea (KMA), yang terkenal sebagai tokoh garis keras, telah berulang kali mengecam pemerintah dengan pernyataan tegas dan bersikeras untuk membatalkan peningkatan penerimaan pasien.
"Rencana untuk meningkatkan pendaftaran sebanyak 2.000 mahasiswa kedokteran bukanlah solusi untuk permasalahan di sektor medis," kata Lim, Sabtu (4/5).
Redaktur : Lili Lestari
Komentar
()Muat lainnya