Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Inflasi Pangan - Kementan Siapkan 15 Ton Bawang dan Cabai dengan Harga di Bawah Pasaran

Pemerintah Intervensi Pasar

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar pasar murah khusus bawang dan cabai di Toko Tani Indonesia Center (TTIC) Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Dalam kegiatan ini, pemerintah menyiapkan 15 ton bawang dan cabai yang dijual dengan harga 32 ribu rupiah per kilogram (kg) dan aneka cabai dijual 59 ribu rupiah per kg.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan kegiatan ini sebagai upaya pemerintah menyiapkan pangan murah dan berkualitas untuk kebutuhan warga Jakarta. Semua produk hortikultura ini adalah hasil panen petani di kawasan food estate Temanggung dan Wonosobo.

"Saya kira apa yang kita lakukan ini adalah perintah negara. Inilah yang diminta Presiden Jokowi sama kita untuk mengedepankan kepentingan negara, bangsa, dan rakyat," ujarnya di Jakarta, Minggu (19/6)

Mentan memastikan semua produktivitas hortikultura saat ini dalam keadaan cukup. Tidak ada kekurangan apalagi kelangkaan. Hanya saja, kata dia, masalah harga memang bukan menjadi ranah kebijakannya. Akan tetapi, semua kepentingan rakyat harus menjadi tanggung jawab bersama.

"Sifat bawang dan cabai itu fluktuasi. Nah saat ini, alhamdulillah kalau naik, artinya petani suka. Tapi ingat, kita juga harus sama-sama mikir negara ini," katanya.

Mentan berharap masyarakat tetap tenang karena pemerintah terus bekerja menyediakan kebutuhan bahan pokok. TTIC hadir sebagai solusi atas persoalan harga yang saat ini mengalami kenaikan.

"Khusus untuk DKI saya minta ada 5 titik pelayanan pasar murah. Minimal kita ikut berkontribusi menyediakan pangan berkualitas. Ayam dan daging di tempat ini juga jangan tidak ada. Dan ingat, semua boleh dibeli melalui Gojek/ Grab," katanya.

Antisipasi Dini

Dirjen Hortikultura Kementan, Prihasto Setyanto, mengatakan saat ini pemerintah juga terus menyiapkan 12 kebutuhan bahan pokok mulai dari hulu sampai hilir. Titik hulu dilakukan di kawasan food estate dan hilir dilakukan bersama mitra lainnya.

"Alhamdulillah, sekarang hasilnya bisa kita lihat di sini seperti apa dan ini mendukung kegiatan-kegiatan dalam hal menjaga pangan kita khususnya bawang merah dan cabai agar tetap stabil. Khusus untuk bawang merah dan cabai data yang tercatat di kami saat ini dengan anomali yang ada memang banyak lahan-lahan khusus yang di dataran rendah ini mengalami serangan organisme pengganggu tanaman," katanya.

Karena itu, Prihasto mengaku sudah mempersiapkan langkah lanjutan untuk pengendalian serangan hama dan penyakit jamur. Tercatat lebih dari 2.000 hektare yang sudah mendapat penanganan secara cepat dan terukur.

"Yang pasti kondisi anomali yang ada sekarang ini menyebabkan beberapa daerah (dataran rendah) yang biasa menanam cabai, ini beralih ke tanaman yang lebih adaptif pada kondisi hujan, lebih adaktif dalam kondisi air," ujarnya.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top