Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Stabilitas Harga I Di Sejumlah Daerah, Harga Daging Ayam Capai Rp42.000 Per Kg

Pemerintah Intervensi Daging Ayam

Foto : ANTARA/Basri Marzuki

Permintaan Meningkat I Seorang anak melintas di depan ayam kampung yang dijual di Pasar Masomba Palu, Sulawesi Tengah, Senin (11/6). Permintaan ayam kampung menjelang lebaran naik drastis hingga 100 persen dibanding hari biasanya.

A   A   A   Pengaturan Font

Selama dua hari hingga hari ini (12/6), pemerintah melalui Kementerian Perdagangan akan mengintervensi harga daging ayam melalui operasi pasar.

Jakarta - Harga daging ayam terpantau masih tinggi. Saat ini, Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus berupaya menurunkan harga ayam, termasuk menggelar operasi pasar (OP). Hal itu dimaksudkan untuk menyetabilkan harga daging ayam menjelang Idul Fitri sehingga tidak membebani konsumen.

Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, menyebutkan saat ini harga daging ayam terpantau di harga 42.000 rupiah per kilogram (kg). "Untuk menekan harga ayam, kami telah berkoordinasi dengan integrator untuk memasok daging ayam ke pasar. Hal ini bertujuan untuk menjaga stabilitas harga daging ayam," ungkap Enggar dalam keterangannya di Jakarta, Senin (11/6).

Kementerian Perdagangan (Kemendag) pada 11-12 Juni ini melakukan intervensi pasar daging ayam melalui operasi pasar(OP). Hal itu dilakukan di empat pasar tradisional di Solo, Jawa Tengah. Pasar-pasar itu yakni Pasar Legi, Pasar Ayam Semanggi, Pasar Gede, dan Jongke Solo.

Staf Khusus Hubungan Antar Lembaga dan Sarana Perdagangan Kemendag, Eva Yuliana, menyampaikan agar intervensi pasar ini bisa efektif Kemendag menggandeng dinas terkait, satgas pangan dan peternak lokal di Solo. "Kami berupaya agar harga daging ayam turun menjadi 33.000 rupiah per kg dan ayam hidup 21.000 rupiah per kg," ungkap Eva.

Adapun alasan kenaikan harga daging ayam di Solo, terang Eva, karena pasokan berkurang hingga 20 persen dari kondisi normal. Hal itu dipicu serangan penyakit terhadap unggas beberapa waktu lalu, sehingga berimplikasi pada kenaikan harga di tingkat konsumen.

Kendati harga ayam masih cukup tinggi, Kemendag menegaskan secara umum harga dan pasokan barang kebutuhan pokok (bapok) terkendali. Itu dijamin hingga lebaran yang tinggal beberapa hari lagi.

"Harga bawang merah, bawang putih, dan gula tak ada soal. Beras Bulog dijual seharga 9.450 rupiah/ kg. Kemendag terus menjaga agar harga stabil dan pasokan cukup saat Lebaran," ungkap Mendag.

Harga tersebut terpantau dalam kunjungan Mendag ke Pasar Besar dan Pasar Kahayan, Palangkaraya, akhir pekan lalu. Harga ini lebih rendah dari harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah untuk wilayah Kalimantan, yaitu sebesar 9.950 rupiah per kg. Begitu juga dengan beras premium, rata-rata dijual dengan harga 13.000 rupiah per kg. HET untuk beras premium di wilayah Kalimantan adalah 13.300 rupiah kg.

Selain itu, harga gula pasir juga terpantau di jual di bawah HET gula, yaitu 12.000 rupiah per kg, sementara HET gula 12.500 rupiah kg. Adapun harga bawang merah 38.000 rupiah per kg, bawang putih 31.000 rupiah per kg, dan tepung terigu 9.000 rupiah per kg. Di sisi lain, daging sapi segar terpantau stabil dengan harga jual 120.000 rupiah per kg. Namun, ada kenaikan permintaan untuk daging beku yang dijual dengan harga 80.000 rupiah per kg.

Mengantisipasi hari raya yang semakin dekat, Kemendag mengintensifkan pantauan pasar ke sejumlah daerah di Indonesia hingga Lebaran nanti. Mendag turun langsung ke sejumlah pasar rakyat di Kalimantan dan Sulawesi untuk memantau harga hingga menjelang Lebaran.

Kombinasikan Program

Sementara itu, Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) terus berupaya stabilkan harga pangan di tingkat produsen maupun konsumen menjelang Hari Raya Idul Fitri 1439 H/ 2018 M. Bulog akan mengombinasikan program penugasan pemerintah dan aktivitas komersial serta melakukan intervensi pasar pangan nonberas.

Kombinasi ini dilakukan dengan penjagaan stok beras hingga 1,5 juta ton, serta memastikan ketersediaan pasokan dan menjaga kestabilan harga beras medium. "Bulog juga akan memasok ke pasar-pasar secara langsung, melalui pengecer, Rumah Pangan Kita, distributor, serta optimalisasi jaringan distribusi yang dikelola BUMN," ungkap Dirut Bulog, Budi Waseso.

ers/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top