Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pemulihan Bencana - Kota Cilegon Akan Terkena Dampak Erupsi Anak Krakatau

Pemerintah Harus Hadir di Tengah Masyarakat

Foto : koran jakarta/agus supriatna

Serahkan Bantuan - Mendagri Tjahjo Kumolo menyerahkan bantuan untuk korban tsunami di Pandeglang, Banten, kepada Bupati Pandeglang, Irna Narulita di Pandeglang, Jumat (28/12). Mendagri ingin memastikan penanganan korban berjalan lancar dan aparatur pemda harus ikut membantu pemulihan bencana tsunami.

A   A   A   Pengaturan Font

Cilegon-Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menemui Gubernur Banten, Wahidin Halim di Pendopo Gubernuran Cilegon, Banten, Jumat (28/12). Dalam pertemuan itu Mendagri menegaskan, intinya pemerintah harus hadir di tengah masyarakat. "Kami akan terus bantu memonitor. Memastikan pengungsi semua tercukupi, urusan kesehatan dan logistiknya," katanya

Kedatangan Mendagri ke Banten, selain hendak menyerahkan bantuan, juga untuk memastikan tata kelola pemerintahan tetap berjalan normal. Pihak kementerian sendiri, di hari pertama pasca terjadinya tsunami langsung kirim tim untuk membantu penanganan bencana. Salah satunya, mengerahkan Satpol PP dari daerah terdekat, dengan dikoordinir Direktur Satpol PP Kemendagri. Ikut diterjunkan juga para praja IPDN.

Kemendagri juga kata Tjahjo mengirimkan tim kependudukan dan pencatatan sipil untuk ikut membantu mengidentifikasi korban. Tidak hanya itu, Tjahjo juga meminta agar pemerintah daerah mengiventarisir kantor desa yang rusak. Timnya juga sudah diterjunkan untuk itu. Akan ada bantuan darurat sementara bagi desa yang kantornya rusak, sebanyak Rp 50 juta. "Kita bantu pertama 50 juta per desa," kata Tjahjo.

Sementara dalam pertemuan itu, Gubernur Banten Wahidin Halim sempat menjelaskan peta kerawanan bencana di Banten. Khususnya peta yang menunjukkan area yang potensial bakal terdampak kalau Gunung Krakatau meletus. Menurut Wahidin, Kota Cilegon adalah salah satu area yang akan terkena dampak dari erupsi Anak Krakatau, andai gunung berapi di tengah laut itu meletus.

Pemda, kata Wahidin, telah menyusun rencana mitigasi mengantisipasi kemungkinan meletusnya Gunung Anak Krakatau. " Kami sudah menyusun rencana-rencana mengantisipasi andai Anak Krakatau meletus, atau kalau ada tsunami lagi," kata Wahidin.

Namun yang tak kalah penting, Tjahjo mengingatkan agar Gubernur Banten membentuk semacam Satgas bencana atau tim khusus. Tim ini yang nantinya mensosialisasikan potensi-potensi bencana yang akan terjadi. Terutama kalau Gunung Anak Krakatau meletus. Ini sangat penting. Misalnya di Cilegon, banyak sekali perusahaan besar yang punya pabrik dengan banyak karyawan. Harus disosialisasikan kepada perusahaan besar apa dampak jika Anak Krakatau meletus. Sehingga mereka punya persiapan. Pun kepada masyarakat, harus disosialisasikan, sehingga masyarakat paham, apa saja potensi bencana dan dampaknya jika Anak Krakatau meletus.

Bertemu Bupati

Setelah bertemu Gubernur Banten, Tjahjo melanjutkan perjalanan ke Pandeglang. Di Pandeglang, Menteri Tjahjo sempat menggelar pertemuan dengan Bupati Pandeglang, Irna Narulita. Kepada Mendagri, Irna menyampaikan perkembangan penanganan bencana pasca terjangan tsunami di Pandeglang.

Kata Irna, di hari keenam pasca terjangan tsunami, di Pandeglang, korban meninggal mencapai 228 orang. Sementara yang hilang, jumlahnya kian menurun. Tinggal 9 orang yang belum diketemukan. Sisanya, sudah banyak ditemukan oleh tim evakuasi korban. Sedangkan hotel yang rusak di wilayah Pandeglang, tercatat sebanyak 14 hotel. Ratusan warung di daerah tempat wisata pinggir pantai banyak yang rusak berat.

"Masyarakat kami yang paling terdampak adalah masyarakat di Kecamatan Sumur semua habis tersapu tsunami," katanya.

Di kecamatan Sumur, korban meninggal akibat terjangan tsunami, kata Irna mencapai 98 orang. Hari pertama pasca tsunami menerjang, akses menuju ke Kecamatan Sumur terputus. Jadi hari pertama pasca tsunami, tim evakuasi belum bisa masuk. ags/AR-3

Penulis : Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top