![Pemerintah Fokus Perbaiki Rantai Pasokan](https://koran-jakarta.com/images/article/phpiae_xg_resized.jpg)
Pemerintah Fokus Perbaiki Rantai Pasokan
![Pemerintah Fokus Perbaiki Rantai Pasokan](https://koran-jakarta.com/images/article/phpiae_xg_resized.jpg)
Kalla mengibaratkan inflasi seperti tekanan darah, apabila terlalu tinggi bisa menyebabkan seseorang pingsan. Kalau dihubungkan dengan tingkat inflasi tinggi, maka saat itu rakyat akan menderita. Sebaliknya, kalau terjadi deflasi akan membuat pusing juga, khususnya bagi pengusaha, karena harga barang akan stagnan dan akan merugikan mereka. "Jadi harus ingat inflasi ini sebagai tekanan darah yang harus stabil (di tengah-tengah).
Untuk itu, harus ada harmoni antara kebijakan moneter, kebijakan fiskal pemerintah, dan kesempatan pengusaha untuk berusaha. Diperlukan peran pemimpin daerah untuk menjaga alur distribusi dari sentra produksi dan juga dari petani kepada konsumen, sehingga harga terjaga. Alurnya adalah jika pendapatan domestik bruto (PDB) naik dan inflasi terjaga, maka industri akan terus berjalan dan tingkat pengangguran bisa turun," jelas Wapres.
Gubernur BI, Perry Warjiyo, dalam laporannya, menyampaikan konsistensi kebijakan pengendalian inflasi yang didukung oleh program pengendalian inflasi di seluruh wilayah di Indonesia dapat mengarahkan inflasi nasional dalam empat tahun terakhir 2015-2018 berada dalam kisaran target.
"Inflasi hingga pertengahan 2019 juga tetap terkendali dalam rentang sasaran 3,5±1 persen," kata Perry. Sinergi yang kuat antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan BI, jelasnya, merupakan kunci terjaganya inflasi dalam kisaran sasaran yang dicanangkan.
Bank sentral, papar Perry, akan terus mengoptimalkan bauran kebijakan untuk mengarahkan ekspektasi inflasi sesuai sasaran, dengan tetap mendorong momentum pertumbuhan ekonomi.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya