
Pemerintah Bentuk Satgas Percepatan Sekolah Rakyat
Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf dan Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat Mohammad Nuh dalam konferensi pers, Rabu (5/3).
Foto: IstimewaJAKARTA - Pemerintah membentuk Tim Formatur dan Satuan Tugas Perceparan Sekolah Rakyat. Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf mengatakan, Kementerian/Lembaga yang nantinya tergabung ke dalam Satgas akan fokus mempersiapkan percepatan pembangunan Sekolah Rakyat sesuai bidang masing-masing.
“Jadi nanti Insya Allah didukung oleh kementerian, lembaga yang punya tugas dan fungsi di bidang tertentu,” ujar Mensos, dalam konferensi pers, Rabu (5/3).
Dia menjelaskan, Sekolah Rakyat merupakan upaya nyata pemerintah memutus mata rantai kemiskinan dengan cara memuliakan masyarakat miskin dan miskin ekstrem, serta mendorong untuk bangkit dan berdaya. Dengan begitu, masyarakat miskin dan miskin ekstrem dapat mengambil peran dalam menciptakan Indonesia Emas 2045.
“Pertama ini (Sekolah Rakyat) adalah bentuk konkret dari upaya presiden dalam rangka memuliakan orang miskin. Yang kedua juga mendorong orang miskin untuk bangkit, untuk lebih maju, lebih berdaya, dan nanti berperan signifikan pada Indonesia emas di tahun 2045,” jelasnya.
Mensos mengungkapkan, Sekolah Rakyat akan dibangun untuk jenjang SD hingga SMA. Terkait lokasi pembangunan pihaknya masih harus berkoordinasi dengan pemerintahd daerah.
"Nanti kita lihat mana yang dimulainya SMA dimana, SD dimana, SMP dimana. Lagi dikaji," ucapnya.
Sementara itu, Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat Mohammad Nuh menilai, pemerintah sudah mengambil langkah yang benar untuk membangun Sekolah Rakyat ini. Menurutnya berbagai kajian, baik akademik maupun empirik, menunjukan bahwa pendidikan terbukti merupakan salah satu faktor pemoton rantai kemiskinan.
Dia melanjutkan, lewat Sekolah Rakyat kepercayaan diri masyarakat miskin dan miskin ekstrem bertumbuh dan bisa bangkit memberikan kontribusi dalam membangun Indonesia. Menurutnya, pendidikan bagi kaum dhuafa merupakan kunci untuk mencapai Indonesia emas.
“Saatnya sekarang kaum dhuafa bangkit. Punya self-confidence yang kuat, punya masa depan yang sangat jelas melalui dunia pendidikan kita,” katanya.
Nuh menuturkan, dalam pendirian sekolah rakyat dengan konsep boarding school (asrama), ada berbagai aspek yang harus dipertimbangkan. Hal itu mencakup perizinan sekolah, tenaga pendidik, dan juga kurikulum.
"Selain itu, tata kelola dan kendali kualitas juga penting karena menyangkut pemantauan kualitas sekolah," terangnya.
Redaktur: Sriyono
Penulis: Muhamad Ma'rup
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Cemari Lingkungan, Pengelola 7 TPA Open Dumping Bakal Dipidana
- 2 Bayern Munich Siap Rebut Kembali Gelar Bundesliga
- 3 Indonesia Akan Raup US$4,2 Miliar dari Ekspor Listrik EBT ke Singapura
- 4 Sabtu Pagi, Kualitas Udara Jakarta Masuk Kategori Sedang
- 5 Balai Bahasa NTT Perluas Pelayanan melalui Klinik Bahasa
Berita Terkini
-
Warga Bergotong Royong Perbaiki Tanggul Jebol di Pebayuran Bekasi
-
Doakan Pebalap Mario Aji di Moto2, Ibas: Kibarkan Merah Putih hingga Garis Finis
-
Tolak Wacana Pembubaran BPKH, IPHI: Dana Haji Milik Umat, Bukan Milik Negara
-
Menangani Triliunan Rupiah, Tapi Pengelola Uang Haji Diminta Dibubarkan
-
Penting Ni bagi Warga Palembang yang Sekarang Terkepung Banjir