Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kualitas Perguruan Tinggi

Pemeringkatan Jadi Representasi Reputasi Kampus

Foto : Koran Jakarta/M.Ma'ruf

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Abdul Haris, dalam 2nd Leadership Talks - Untar X LLDikti III, di Jakarta, Selasa (25/6).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Abdul Haris, menyatakan pemeringkatan internasional sudah merepresentasikan reputasi kampus. Menurutnya, hasil pemeringkatan juga mempermudah penilaian kinerja perguruan tinggi.

"Cukup melihat world universitas ranking, itu semuanya sudah merepresentasikan apa kinerja kampus. Kalau menilai rektor gampang. Rektor ini kalau ininya (peringkat) tinggi, berarti bagus," ujar Haris, dalam 2nd Leadership Talks - Untar X LLDikti III, di Jakarta, Selasa (25/6).

Dia menyebut, memang ada perdebatan terkait peran pemeringkatan internasional. Menurutnya, jika perguruan tinggi tidak ikut dalam pemeringkatan internasional justru akan lebih sulit dikenal.

Haris menambahkan, ikut dalam pemeringkatan internasional membutuhkan komitmen semua pihak kampus serta dukungan anggaran. Dia mengapresiasi perguruan tinggi swasta (PTS) yang sudah mulai masuk dalam pemeringkatan internasional.

"Kalau kita declare mau playing the game, kita harus ikuti rule of the game. Itu kan matriks-nya jelas. Saat ini PTS mulai masuk dalam perangkingan internasional. Kalau dicek pasti ada spending untuk peningkatan reputasi," jelasnya.

Rektor Universitas Tarumanagara (Untar), Agustinus Purna Irawan, mengatakan PTS harus saling berbagi agar bisa meningkatkan reputasi masing-masing perguruan tinggi. Menurutnya, akan jadi masalah jika PTS sulit membangun reputasi.

Dia menyebut, mesti ada manajemen terintegrasi di PTS untuk meningkatkan reputasi. Menurutnya, harus ada kombinasi antara reputasi untuk mendapat pembiayaan serta pembiayaan untuk membangun reputasi.

"Ada 5 juta mahasiswa di PTS bagaimana nanti kualitas, keberlanjutan setelah lulus, punya standar yang harus diikuti, sehingga mereka nanti menghasilkan sdm sesuai kebutuhan masyarakat," katanya.

Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) wilayah III, Toni Toharudin, menyebut, sumber daya manusia PTS di Jakarta sangat besar. Di sisi lain, PTS yang berstatus unggul juga sudah banyak, sehingga sudah waktunya untuk saling berbagi praktik baik antar PTS.

"Harapannya pimpinan PTS di wilayah Daerah Khusus Jakarta semakin riil menjadi academic leader dan menjadi entrepreneur yang luar biasa untuk memajukan kampus," ucapnya. ruf/S-2


Redaktur : Sriyono
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top