Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kebijakan Pemerintah

Pembangunan Waduk dan Bendungan Akan Tingkatkan Ketahanan Pangan RI

Foto : BMPI SETPRES

JOKOWI RESMIKAN BENDUNGAN SADAWARNA I Presiden Joko Widodo bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kiri) dan Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir (kanan) menekan tombol tanda diresmikannya Bendungan Sadawarna di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Selasa (27/12). Bendungan tersebut merupakan bendungan ke-33 yang diresmikan di sejumlah daerah di Tanah air sejak 8 tahun yang lalu.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan dengan dibangunnya banyak bendungan dan waduk di seluruh Tanah Air akan membuat produktivitas tanaman padi dan komoditas hortikultura naik. Semua itu akan meningkatkan ketahanan pangan Indonesia.

"Ketahanan pangan kita semakin baik. Kemandirian pangan kita semakin baik. Itulah tujuan utama dari dibangunnya waduk dan bendungan," kata Presiden Jokowi saat meresmikan Bendungan Sadawarna, di Kecamatan Cibogo, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Selasa (27/12).

Selain itu, tambah Presiden Jokowi, waduk dan bendungan juga memang ada yang dipakai untuk wisata, pembangkit listrik, dan penyediaan air baku.

"Bendungan Sadawarna ini adalah bendungan ke-33 yang kami resmikan sejak delapan tahun kami mulai pembangunannya. Pembangunan Waduk Sadawarna yang dimulai 2018, hari ini sudah selesai dan segera kami resmikan," kata Presiden Jokowi di lokasi Bendungan Sadawarna.

Seperti dikutip dari Antara, hadir dalam peresmian tersebut Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan pejabat negara terkait lainnya.

"Waduk ini menghabiskan anggaran 2,065 triliun rupiah, bukan uang sedikit. Jadi, kalau waduknya sudah ada nanti (tapi) Indramayu tidak naik produksi padinya, awas," ungkap Presiden Jokowi.

Membendung DAS Cipunagara

Bendungan Sadawarna diketahui membendung Daerah Aliran Sungai (DAS) Cipunagara yang melintasi tiga kabupaten, yaitu Subang, Sumedang, dan Indramayu, dengan panjang 137 kilometer, mengalir dari Gunung Bukit Tunggul di Pegunungan Bandung Utara dan bermuara ke Laut Jawa.

"Karena kita tahu, Indramayu adalah penyumbang surplus (beras) nomor satu terbesar di Indonesia, dan kita harapkan (produksi beras) tidak turun, tapi naik seperti yang tadi Pak Gubernur sampaikan dari 1,3 juta ton menjadi 1,8 juta ton untuk Kabupaten Indramayu," ujar Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi berterima kasih kepada Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir, dan seluruh masyarakat di Sumedang yang telah merelakan airnya untuk mengairi sawah-sawah di Indramayu.

"Tadi Pak Bupati menyampaikan ikhlas Pak, ikhlas Pak. Waduk ini dengan luas genangan 680 hektare bisa mengairi kurang lebih 4.280 hektare sawah yang ada di bawah," ungkap Presiden.

Bendungan Sadawarnadapat menyuplai air irigasi pada areal persawahan seluas 4.284 hektare, sebagai pengendali banjir, pemasok air baku sebesar 1,2 meter kubik per detik, menghasilkan listrik 2 megawatt, serta sebagai salah satu destinasi wisata.

Dengan luas genangan 720 hektare, bendungan tersebut diharapkan mereduksi banjir di Subang, Sumedang, dan Indramayu, yang dilalui Sungai Cipunagara hingga sebesar 26,9 meter kubik per detik.

Bendungan Sadawarna memiliki panjang 933 meter dan tinggi 40 meter dan dikerjakan oleh PT Wijaya Karya KSO dan PT Nindya Karya KSO.

"Kata Bupati Sumedang manfaat air irigasinya tidak banyak ke Sumedang. Oleh karena itu, saya kasih dua hal. Pertama, kami beri kompensasi 100 miliar rupiah untuk Kabupaten Sumedang dari Provinsi Jawa Barat untuk membangun pariwisata. Kedua, kompensasinya saya doakan masuk surga duluan karena sudah berkorban, dan ini adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top