Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
DISKONTO

Pembangunan 61 Bendungan Terus Dikebut

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan penyelesaian pembangunan 61 bendungan hingga Oktober tahun ini. Kementerian PUPR juga baru diperintahkan untuk membangun tujuh bendungan.

"Berarti nanti 68 bendungan, dan target 61 bendungan selesai pada tahun ini," kata Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono di Jakarta, Selasa (16/4).

Sebagai informasi, Kementerian PUPR terus melanjutkan penyelesaian 61 bendungan pada 2015-2024 di berbagai wilayah Indonesia dalam rangka membangun ketahanan pangan dan ketahanan air nasional. Bendungan multifungsi yang dibangun bertujuan sebagai sumber air irigasi, air baku, energi listrik terbarukan, pengendalian banjir, konservasi air, dan pengembangan pariwisata.

Sampai saat ini Kementerian PUPR sudah menuntaskan 42 dari target 61 bendungan. Pada 2023, telah diselesaikan 6 bendungan, yakni Bendungan Cipanas (Jabar), Sepaku Semoi (Kalimantan Timur), Tiu Suntuk (NTB), Karian (Banten), Ameroro (Sulawesi Tenggara), dan Lolak di Kabupaten Bolaang Mongondow Sulawesi Utara.

Dengan penyelesaian 42 bendungan tersebut, dapat mengairi sawah seluas 283.203 ha atau 4 kali luas wilayah Jakarta. Adapun produktivitas lahan untuk padi meningkat menjadi 4-5 juta ton per tahun dan menyediakan tambahan air baku sebesar 35,6 m3 per detik yang dapat memenuhi kebutuhan bagi 10 juta jiwa penduduk.

Untuk mendukung peningkatan produktivitas tanaman pangan, Pemerintah melakukan dua strategi utama yakni meningkatkan konversi padi ke beras dan meningkatkan indeks pertanaman.

Dengan penyelesaian 61 bendungan sampai dengan tahun 2024, akan meningkatkan indeks pertanaman dari 125 persen menjadi 209 persen. Layanan air irigasi akan meningkat dari 229 bendungan eksisting sebesar 10,6 persen (761 ribu hektare) pada 2015 menjadi 18,11 persen (1,2 juta hektare sawah irigasi) pada 2024.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top