Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kebutuhan Energi - Rasio Elektrifikasi Ditargetkan 100 Persen pada 2022

Pemanfaatan EBT Harus Lebih Serius

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemerintah harus lebih serius lagi mendorong pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT). Selain untuk memenuhi kebutuhan listrik nasional, kesungguhan tersebut diharapkan dapat merealisasikan target mengurangi emisi karbon.

"EBT itu jangan hanya untuk gimmick saja," tegas Peneliti Ekonomi Indef, Nailul Huda, kepada Koran Jakarta, akhir pekan lalu.

Menurutnya, pemerintah harus benar-benar serius memanfaatkan EBT. Untuk itu, pemerintah perlu segera mengurangi pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berbahan bakar batu bara dan memperbanyak pembangkit EBT, terutama tenaga surya dan angin.

Seperti diketahui, tahun ini, pemerintah memberikan bantuan pemasangan baru listrik gratis (BPBL) bagi rumah tangga yang belum teraliri listrik. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan mengandalkan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) untuk sejumlah lokasi.

Menteri ESDM, Arifin Tasrif, mengatakan kegiatan prioritas ESDM tahun 2022 bidang energi baru terbarukan dan konservasi energi (EBTKE) dan ketenagalistrikan di antaranya pemasangan 79 unit PLTS Atap, 22.000 paket Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJU-TS). Bantuan itu menjadi salah satu program prioritas Kementerian ESDM pada 2022.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara, Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top