Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sinergi Tari

Pemaknaan Karya Kreatif Seniman Muda

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Seniman muda, boleh dibilang menjadi energi bagi seluruh proses kreatif. Apalagi dalam proses kreatif yang melahirkan bentuk tarian. Maka pergelaran Sinergi Tari ini merupakan manifestasi dan pemaknaan karya kreatif dan kerja-kerja seniman tari.

Ragam gerak tari dan olah tubuh bergaya timur dan barat bertemu dalam satu pentas Sinergi Tari, yang digelar di gedung Cak Durasim kompleks Taman Budaya Jawa Timur (TBJ), pekan lalu.

Beberapa judul karya para koreografer dari Indonesia, Australia dan Jerman dengan ciri khas masing-masing yang berbeda, menyatu pada beberapa karya yang memang mencampurkan penari dari timur dan barat.

In the Presence of Absence adalah satu diantara karya koreografer Rochelle Charmichael dari Australia dengan menampilkan penari Dian Bokir dari Indonesia bersama Luisa Kastl dan Martina Feirtag dari Jerman.

"Karya ini membedah emosi masyarakat dalam kaitannya dengan hubungan dekat orang-orang atau manusia-manusia di dalamnya. Kalau ditanya bagaimana bentuk dan aksi tarinya, mungkin akan lebih nyata jika menyaksikan sendiri," ujar Heri Prasetyo operator Sinergi Tari.

Gerak tari dan olah tubuh bercerita tentang hilangnya gerak tubuh hormat dan menghargai manusia lain.

Sekedar catatan, Dian Bokir adalah sosok penari, sekaligus koreografer yang sudah mengikuti sejumlah pementasan tari di beberapa negara. Dian Bokir sendiri juga kerap menampilkan karya-karyanya di sejumlah negara di luar negeri.

Selanjutnya, juga dijadwalkan tampil Gerak yang Hilang; Tawadhu dengan koreografer Famida dan Nihaya, dan ditarikanoleh kelompok Jatiswara Indonesia.

Famida dan Nihaya mencoba menampilkan kegelisahan mereka sehubungan dengan semakin menipis dan hilangnya gerak-gerak tubuh sebagai bagian dari penghormatan, rasa hormat serta sikap menghormati lainnya.

Sikap merendah tanpa menghinakan diri, adalah sikap saling menghormat bagi manusia atau masyarakat yang berada di belahan Asia Tenggara pada umumnya, dan itu mulai menipis, jarang terlihat, serta semakin menghilang.

"Seperti misalnya, Tawadhu sebagai perwujudan sikap hormat sekaligus menghargai, mengakui eksistensi orang lain adalah sifat yang terpuji dalam hubungan sosial masyarakat. Tetapi ini jarang terlihat lagi sekarang, hilang diantara masyarakat kita," kata Heri yang juga koreografer.

Dan pada karyanya itu, Famiya dan Hinaya menampilkan gerak tari tentang sikap hormat, seperti membungkukkan tubuh yang lazim dilakukan masyarakat timur seperti masyarakat Jepang yang menghormat orang yang lebih tua.pur/R-1

Kolaborasi Sarat Pesan

Tari menjadi salah satu elemen penyeimbang dan pemersatu dalam kesenian. Ragam gerak tari dan olah tubuh bergaya Asia dan Eropa menjadi satu dalam pentas Sinergi Tari.

Sajian dalam pentas tersebut sangat mengena akan pesan-pesan yang ingin disampaikan. Seperti halnya kehidupan yang terus berjalan. Sinergi Tari mencoba menampilkan apa yang berkembang saat ini. Pementasan Sinergi Tari merupakan sebuah karya tari kolaborasi seniman dan koreografer dari tiga negara yakni, Indonesia, Australia dan Jerman.

"Filosofi secara umum mengkiaskan layaknya pandangan yang buram seperti tersapu debu. Salah satu yang ditampilkan adalah Teater Tari Damar yang mengeksplorasi dan menggabungkan kekuatan tari Jawa dengan teknik, gerakan fisik dan elemen akrobatik. Ini juga merupakan penelitian tentang pergerakan, dinamika, dan energi antara tubuh Asia dan Eropa," Kata Heri Lentho, Koordinator Artistik Jati Swara Indonesia.

Heri menambahkan, penampilan Sinergi Tari ini merupakan kerja sama dari seniman beberapa negara. Sekaligus agenda tahunan dalam rangka bertukar informasi sekaligus bagian dari bentuk kreativitas seniman tari dunia. Sinergi Tari juga merupakan pemaknaan pada karya-karya kreatif seniman muda, khususnya bidang tari dimana saat ini dihampir setiap negara di dunia mulai meninggalkan warisan nilai-nilai luhur kepribadian bangsa dan budaya.

"Oleh karena itu kami kolaborasikan sekaligus mengenalkan dan melestarikannya," pungkas Heri. pur/R-1

Silaturahim Seniman Tari

Sinergi Tari adalah sebuah pementasan sejumlah karya tari kolaborasi seniman dan koreografer dari 3 negara, yaitu Indonesia, Australia dan Jerman.
Dari Indonesia sudah mempersiapkan diri, masing-masing adalah Sandidea dari Ngalam Beksa Community, Nihaya - Famida bersama Nihafam Dance, Dimar Dance Theater menampilkan Dian Bokir.

Dari Australia dijadwalkan tampil Liquid Skin Dance dengan koreografer Rochelle Carmichael, yang juga akan bersinergi dengan Dian Bokir. Juga tampil Luisa Kastl dan Martina Felertag seniman tari komunitas Dimar Dance Theater dari Jerman.

Penampilan Sinergi Tari merupakan kerjasama seniman tari beberapa negara yang merupakan agenda tahunan dalam rangka bertukar informasi sekaligus bagian dari bentuk kreativitas seniman tari dunia.

"Ini semacam kerjasama dan saling silaturahmi seniman tari dari beberapa negara, bentuk-bentuk kreativitas kreator muda di jagad seni tari perlu mendapat wadah dan apresiasi. Sinergi Tari ini adalah bentuk pertemuan sinergi itu," terang Heri Prasetyo, operator Sinergi Tari.

Sinergi Tari juga merupakan pemaknaan pada karya-karya kreatif seniman muda khususnya bidang tari di mana saat ini dihampir setiap negara dunia mulai meninggalkan nilai-nilai luhur kepribadian bangsa dan budaya.

Sinergi Tari, lanjut Heri, untuk pertamakalinya dipentaskan di Gedung Cak Durasim, kompleks TBJ, dan selanjutnya akan bergerak atau ditampilkan di beberapa negara, di antaranya dalam waktu dekat di Johor, Malaysia.

"Karena itu pertunjukan Sinergi Tari, mengundang segenap masyarakat dan penikmat seni guna menyaksikan kerjasama negara-negara dalam kajian tari tersebut. Ini kesempatan langka," ungkap Heri 'Lentho' Prasetyo.pur/R-1

Komentar

Komentar
()

Top