Pelukis Takashi Murakami dan Teknologi AI, Antara Takut dan Suka
Seniman asal Jepang Takeshi Murakami mengaku tak terlalu dihargai di Jepang.
LE BOURGET - Seniman neo-pop Takashi Murakami selalu merangkul teknologi baru. Dia merupakan pengadopsi awal kripto dan NFT. Namun dia mengaku takut artificial intelligence (AI) akan membuatnya usang.
Murakami (61) telah menjadi brand tersendiri berkat lukisan-lukisan warna-warninya yang menggemaskan yang memadukan motif seni tradisional Jepang dengan anime dan manga modern.
Lukisannya telah terjual jutaan dolar, mengundang kolaborasi mode dengan Louis Vuitton dan Kanye West, ditampilkan di beberapa institusi besar dunia, dihargai sebagai garis tipis antara seni dan perdagangan.
Hal itu tidak selalu membuatnya populer di kalangan seni Jepang, tetapi Murakami suka menjadi pengganggu.
Dia melihat gelombang perubahan lain datang berkat perangkat lunak bertenaga AI atau kecerdasan buatan.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Lili Lestari
Komentar
()Muat lainnya