Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Perubahan Iklim

Peluang Penuhi Target Iklim 2020 Hampir Sirna

Foto : wri
A   A   A   Pengaturan Font

PARIS - Para peneliti pada Selasa (22/1) mengatakan bahwa peluang dunia bagi mencegah perubahan iklim dengan membatasi emisi gas rumah kaca global pada 2020 hampir sirna.

"Walau Bumi diterpa badai dahsyat, kekeringan, dan banjir, yang diperburuk oleh kenaikan permukaan laut, emisi gas rumah kaca terus mengalami lonjakan secara global," lapor sebuah analisa dari World Resources Institute (WRI) saat menjelaskan bahwa upaya-upaya membatasi peningkatan temperatur telah mengalami kegagalan.

Pada 2017, sejumlah pakar memaparkan 6 langkah penting yang harus dilakukan umat manusia agar berhasil mencapai target iklim Paris pada 2020 dengan membatasi kenaikkan temperatur global hingga 1,5 derajat Celsius.

Langkah-langkah itu termasuk perubahan radikal terkait memperoleh sumber listrik dari energi terbarukan, hingga mendistribusikan barang dan jasa secara global.

Salah satu syarat utama yaitu mengakhiri penggunaan bahan bakar fosil, ternasuk tak lagi membangun pusat pembangkit tenaga batu bara yang baru dalam kurun waktu dua tahun, serta mengakhiri subsidi bagi energi tak ramah lingkungan.

"Pencapaian target 2020 merupakan peluang terbaik Bumi untuk mencapai tujuan kesepakatan Paris," kata WRI.

"Sejumlah progres telah dicapai energi terbarukan dan sistem keuangan yang ramah lingkungan, namun hal tersebut belum memadai untuk memenuhi syarat utama," tambah institusi itu.

Walau peluang menipis, Wakil Presiden WRI untuk perubahan iklim dan ekonomi, Helen Mountford, mengatakan ada pencapaian yang amat menggembirakan. "Ada hal yang lebih baik yaitu kemajuan di bidang energi terbarukan," kata Mountford.

Energi terbarukan seperti energi angin dan surya, saat ini tercatat memasok 25 persen produksi listrik global, dan itu tak terlalu jauh dari target 2020 yaitu sebanyak 30 persen.

Walau begitu, kegagalan mencapai target masih semakin nyata karena semua itu tak bisa mengimbangi gas rumah kaca yang dihasilkan bahan bakar fosil. Hal ini terjadi atas asumsi dengan tak lagi membangun pembangkit energi tenaga batu bara, maka harus diikuti dengan penutupan pembangkit energi batu bara yang sudah tak layak beroperasi lagi.

Namun yang terjadi di lapangan, pembangkit energi batu bara yang dibangun untuk menggantikan yang lama justru ternyata semakin meningkatkan kapasitasnya.

Akhiri Subsidi

Selain dilema tersebut, ditekankan oleh WRI agar subsidi bahan bakar fosil harus segera diakhiri pada 2020 agar bisa mencapai target Kesepakatan Paris, dan ternyata negara-negara perekonomian kuat dunia, belum bisa sepenuhnya memenuhi komitmen ini.

Dilaporkan bahwa subsidi bagi energi fosil mengalami penurunan dari 443 miliar dollar AS pada 2010 menjadi 373 miliar dollar AS pada 2015.

"Subsidi atas batu bara, minyak, dan gas amat merugikan, karena langkah mengurangi biaya bagi penghasil polusi bisa dialihkan untuk membiayai hal lain seperti investasi bagi pembangunan berkelanjutan," papar WRI.

Selain pengurangan subsidi, WRI juga menyerukan agar transparansi dan laporan pemerintahan serta sektor swasta semakin diperbaiki agar semakin bisa memenuhi target aksi yang kian ramah lingkungan.AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top