Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Peluang Koreksi Lanjutan Terbuka

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan koreksinya, hari ini (9/2). Investor masih cemas dengan kasus Covid-19 di dalam negeri. Selain itu, investor masih menanti hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI).

Analis Artha Sekuritas, Dennies Christoper Jordan menilai, secara teknikal, candlestick membentuk higher high dan higher low. Namun, lanjutnya, indikator stochastic menunjukkan deadcross mengindikasikan rentang penguatan sudah terbatas dan berpotensi kembali terkoreksi.

Dennies memperkriakan IHSG dalam perdagangan, Rabu (9/2), bergerak melemah dengan resistance 2 di 6.889, resistance 1 di 6.839, support 1 di level 6.759, dan support 2 di 6.729.

Sebelumnya, IHSG, Selasa (8/2) sore, ditutup melemah 15,42 poin atau 0,23 persen ke posisi 6.789,52. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 2,6 poin atau 0,27 persen ke posisi 962,01.

"Aksi profit taking yang dilakukan investor setelah IHSG sempat menyentuh all time high menjadi katalis negatif bagi IHSG," tulis Tim Riset Indo Premier Sekuritas dalam ulasannya di Jakarta.

IHSG hari ini sempat menyentuh level tertinggi sepanjang masa atau All Time High (ATH) kembali di level 6.860,75.

Dibuka menguat, IHSG terus bergerak di zona hijau namun melemah satu jam jelang penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG mayoritas berada di teritori negatif hingga akhirnya ditutup di zona merah.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sembilan sektor terkoreksi dimana sektor kesehatan turun paling dalam yaitu minus 2,42 persen, diikuti sektor barang baku dan sektor infrastruktur masing-masing minus 1,22 persen dan minus 1,08 persen. Sedangkan dua sektor meningkat yaitu sektor keuangan dan sektor teknologi masing-masing sebesar 0,74 persen dan 0,52 persen.

Penutupan IHSG diiringi aksi beli saham oleh investor asing di seluruh pasar yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing di seluruh pasar sebesar 1,54 triliun rupiah. Sedangkan di pasar reguler tercatat aksi beli asing dengan jumlah beli bersih 1,29 triliun rupiah.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top