Peluang Kesembuhan HMPV
Foto: AFPSenada dengan WHO, otoritas ekonomi nomor satu dunia, Amerika Serikat, belum mengonfirmasi laporan wabah atau mengatakan ada alasan untuk khawatir akan fenomema HMPV di negara rivalnya itu.
Dari Neesweek, saat ini ada beberapa virus yang menyebar di AS, termasuk norovirus dan penyakit pernapasan seperti flu, virus corona, dan RSV atau respiratory syncytial virus, virus pernapasan umum yang menginfeksi paru-paru maupun saluran pernapasan. Setiap wabah virus menimbulkan risiko kesehatan masyarakat, terutama bagi anak-anak dan orang tua yang mungkin lebih rentan tertular penyakit serius saat terinfeksi.
Menurut Centres for Disease Control and Prevention (CDC), kasus HMPV paling umum terjadi pada akhir musim dingin dan musim semi.
- Baca Juga: Plasmodium vivax, Spesies Penyebab Malaria di Asia Tenggara
- Baca Juga: WHO Belum Bunyikan Alarm
Sementara menurut Klinik Cleveland, gejala HMPV meliputi batuk, demam, hidung tersumbat atau berair, rasa nyeri, mengi, napas pendek, dan ruam. "Siapa pun dapat jatuh sakit setelah tertular virus, tetapi risiko penyakit parah lebih tinggi bagi orang yang berusia di bawah lima tahun atau di atas 65 tahun," katanys.
Virus ini juga dapat menyebabkan komplikasi seperti bronkiolitis, bronkitis, pneumonia, asma, atau infeksi telinga, menurut Cleveland Clinic. Virus ini cukup umum menyerang anak-anak, menyebabkan hingga 12 persen penyakit pernapasan pada anak-anak. Kasus-kasusnya biasanya cukup ringan.
Sedangkan kasus HMPV yang lebih ringan, kata Cleveland Clinic, biasanya hanya berlangsung beberapa hari atau seminggu. Namun, beberapa kasus mungkin memerlukan waktu pemulihan yang lebih lama. Dan CDC mencatat bahwa perkiraan masa inkubasi adalah tiga hingga enam hari, dan lamanya penyakit bergantung pada tingkat keparahannya.
CDC menawarkan beberapa cara agar orang dapat mencegah penyebaran virus, termasuk mencuci tangan dengan sabun dan air setidaknya selama 20 detik, menghindari menyentuh wajah dengan tangan yang belum dicuci, dan menghindari kontak dengan orang yang sakit.
Apa yang terjadi selanjutnya
AS terus bergulat dengan tingginya tingkat penyakit pernapasan, yang biasanya menyebar lebih luas pada bulan-bulan yang lebih dingin.
CDC memperkirakan bahwa puncak musim COVID-19 dapat terjadi akhir musim ini. Influenza biasanya mencapai puncaknya antara Desember dan Februari, sedangkan puncak musim RSV bervariasi menurut wilayah.
Berita Trending
- 1 Pemerintah Percepat Pembangunan Sekolah Rakyat
- 2 TNI AD Telah Bangun 3.300 Titik Air Bersih di Seluruh Indonesia
- 3 Athletic Bilbao dan Barca Perebutkan Tiket Final
- 4 Program Makan Bergizi Gratis Harus Didanai Sepenuhnya Dari APBN/D
- 5 DJP Kalselteng Capai Target Penerimaan Pajak Empat Tahun Berturut-turut
Berita Terkini
- Menlu Sugiono: Pelindungan WNI dan Diaspora Prioritas Diplomasi dan Asta Cita
- Kemlu Bentuk Ditjen Baru, Diplomasi Ekonomi RI Kini Lebih Strategis dan Terpadu
- Presiden Prabowo Bentuk Satgas Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi, Ini Struktur Kepengurusannya
- Cegah Penurunan Tanah di Jakarta Makin Parah, Menteri PU Akan Lakukan Ini
- Berlangsung Hikmat, Kejati Jateng Gelar Ibadah Natal dan Tahun Baru 2025