Nasional Luar Negeri Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona Genvoice Kupas Splash Wisata Perspektif Edisi Weekend Foto Video Infografis

Peluang Berbalik Arah Terbuka

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi berbalik menguat, hari ini (30/8), setelah terkoreksi pada awal pekan. Rencana pemerintah menambah bantalan sosial sebagai pengalihan subsidi bahan bakar minyak (BBM) dinilai mendapat respons positif pelaku pasar.

Analis Henan Putihrai Sekuritas, Mayang Anggita, memproyeksikan IHSG dalam perdagangan, Selasa (30/8), kembali bergerak naik menuju rintangan previous high 7.230-7.258, disusul titik all time high 7.355. Adapun support IHSG berada di level 7.110, 6.945 serta resistance di level 7.230, 7.258, 7.355.

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (29/8), ditutup turun tipis dipengaruhi komentar pejabat bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) dan keputusan pemerintah untuk memberikan bantuan sosial (bansos) puluhan triliun rupiah. IHSG ditutup melemah 3,2 poin atau 0,04 persen ke posisi 7.132,05. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 2,03 poin atau 0,2 persen ke posisi 1.016,31.

"IHSG turut merespons komentar Ketua The Fed dengan lajunya yang fluktuatif, namun ditutup cenderung tipis seiring dengan kebijakan yang dikeluarkan pemerintah untuk kembali memberikan bansos sebesar 24,17 triliun rupiah," tulis Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam ulasannya di Jakarta.

Pelaku pasar merespons pidato Powell dalam simposium tahunan Jackson Hole yang terus menekankan adanya kenaikan suku bunga untuk mengendalikan inflasi.

Terkait bansos, pemerintah berharap hal itu dapat menjadi bantalan untuk menjaga daya beli masyarakat dengan adanya rencana pengalihan subsidi, meskipun itu diperkirakan akan hanya berdampak secara jangka pendek.

Pemerintah juga belum memberikan kejelasan terkait kenaikan harga BBM. Namun, kenaikan suku bunga untuk menjaga ekspektasi inflasi dan dikeluarkannya bansos, menjadi sinyal kuat bahwa harga BBM akan dinaikkan.

Apalagi, distribusi subsidi saat ini dinilai tidak tepat sasaran atau tidak sepenuhnya terserap oleh masyarakat yang benar-benar membutuhkan.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top