Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
PREDIKSI RUPIAH

Peluang Berbalik Arah Terbuka

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pelemahan rupiah terhadap dollar AS pada awal pekan ini diperkirakan bersifat terbatas sehingga peluang terapresiasi dalam jangka pendek cukup terbuka. Sebab, pekan ini, dollar AS akan cenderung mengalami koreksi seiring serangkaian data ekonomi AS seperti data penjualan ritel yang tidak begitu baik.

"Begitu pula rapat kebijakan The Fed, BoE, maupun BoJ, akan jadi fokus pekan ini. Khususnya untuk The Fed esok hari market paling tidak akan melihat pada hari Rabu apakah ada perubahan kebijakan. Saya menilai kebijakan suku bunga tidak akan berubah pada angka 0,25 persen," ujar Reseach & Education Coordinator Valbury Asia Futures Nanang Wahyudin di Jakarta, Senin (15/3).

Nanang menambahkan pelaku pasar juga akan menanti kebijakan yang akan diambil oleh Gubernur Federal Reseve (Fed) Jerome Powell dalam jangka pendek pasca Presiden AS Joe Biden telah mengeluarkan stimulus senilai 1,9 triliun dollar AS. "Stimulus sudah dikeluarkan oleh Joe Biden. Apakah Powell akan mengambil sebuah kebijakan yang sama untuk memulihkan ekonomi di tengah pandemi?," kata Nanang.

Seperti diketahui, kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan ditutup terkoreksi, dipicu kenaikan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS). Rupiah ditutup melemah 18 poin atau 0,12 persen dari penutupan akhir pekan lalu menjadi 14.403 rupiah per dollar AS.

"Pergerakan rupiah pada hari ini tidak lepas dari faktor penguatan dollar imbas dari kenaikan yield obligasi Amerika karena ekspektasi kenaikan inflasi dan juga faktor dari stimulus yang juga menjadi bagian dari upaya pemulihan ekonomi AS," kata Nanang.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top